CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Meski di tengah masa sulit pandemi Covid-19, Koperasi Swadaya Masyarakat (KSM) Cahaya Taruna Gemilang terus aktif membantu memakmurkan ekonomi masyarakat, khususnya para petani.
Koperasi yang berada di Kampung Wargaluyu, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur ini dibentuk di tengah pandemi Covid-19.
Komisaris KSM Cahaya Taruna Gemilang, Rosihan Ahmad mengatakan, koperasi ini baru berdiri selama enam bulan. Ia bersyukur, masih bisa berjalan hingga saat ini.
“Kami dapat suntikan bantuan dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN beserta Yayasan Al-Azhar. Berupa bantuan mesin Rice Milling Unit (RMU) dan Rumah Pembiayaan Pertanian (RPP),” ujarnya saat ditemui Cianjur Update, Kamis (12/8/2021).
Ia mengatakan, akan terus berusaha agar para petani tetap bisa eksis dan beroperasi, meskipun di tengah kesulitan pandemi Covid-19.
“Kami mencoba membeli gabah dalam sistem ekonomi syariah dan nanti dibayar ketika panen. Kami sepakati harganya di awal, lalu mereka menyerahkan Gabah Kering Giling (GKG) agar bisa saling menguntungkan,” ucapnya.
Petani, sambungnya, akan diuntungkan karena gabahnya kami beli sesuai kesepakatan. Koperasi pun tidak perlu repot menjemur gabah.
“Paling kita menggiling di mesin RMU yang tersedia, alhamdulillah dengan itu bisa berjalan,” jelasnya.
Meskipun tidak mewah, ucap dia, ia bersyukur operasional koperasi masih bisa berjalan. Ia menilai, di tengah pandemi Covid-19 ekonomi masyarakat sangat sulit.
“Kita tidak bisa muluk-muluk, kita bisa berjalan saja sangat bersyukur,” ujar dia.
Sudah ada 18 orang petani di lingkungan Kampung Wargaluyu yang ikut bersama koperasi. Namun, belum ada GKG yang masuk karena baru digulirkan.
“Kami baru menggulirkan Rp27 juta, jadi satu petani itu Rp1,5 juta. Nanti dibayar dan kami jumlahkan saja dengan GKG seharga Rp500 ribu per kwintal,” paparnya.
Menurutnya, para petani sangat bersyukur dan bahagia karena di tengah pembatasan bisa terbantu oleh pihak koperasi. Mengingat, petani cukup terdampak karena Covid-19.
“Perikanan juga kami bantu, untuk sistemnya bagi hasil. Kami kasih dana modal nanti bareng-bareng, kemudian setelah tiga bulan panen, baru kami timbang dan dijual. 70 persen untuk pengusaha dan 30 persen untuk koperasi. Ada enam orang pengusaha ikan yang bergerak,” bebernya.
Di Hari Koperasi Nasional 2021 ini, Rosihan berharap koperasi bisa berjalan sesuai harapan dan memberikan manfaat minimal untuk anggota koperasi.
“Karena prinsip koperasi itu menguntungkan anggota dan berdampak luas untuk lingkungan sekitar,” tandas dia.(afs/sis)