Kuda Kosong Jadi Daya Tarik Helaran Seni Budaya Cianjur
CIANJURUPDATE.COM – Kuda kosong atau kesenian kuda tarian masih menjadi daya tarik bagi warga Cianjur, khususnya pada momen helaran puncak acara hari jadi Cianjur yang 346, yang juga sekligus perayaan HUT RI ke 78 di Alun-alun Cianjur, Sabtu (19/8/2023).
Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Cianjur, Gagan Rusganda mengatakan, Helaran Seni dan Budaya peserta karnavalnya diikuti dari berbagai wilayah kecamatan, kelompok seni dan budaya yang tumbuh kembang di Cianjur.
“Jumlah pesertanya sebanyak 106 peserta karnaval,” kata Sekretaris Diskominfosantik Kabupaten Cianjur Gagan Rusganda, Sabtu (19/8/2023).
Helaran Seni dan Budaya ini, rutin dilaksanakan setahun sekali setiap tanggal 19 Agustus. Sebagian warga masyarakat ada yang menyebutnya pawai 17 Agustusan, karena berbarengan dengan momen HUT RI. Namun banyak juga warga yang tidak tahu hari jadi Kabupaten Cianjur yang jatuh tanggal 12 Juli.
Biasanya dalam heleran tersebut yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya adalan Kuda Kosong (kuda tanpa penunggang). Mitosnya Kuda Kosong yang dihias tersebut merupakan tunggangan Raden Aria Wiratanu Datar (Eyang Suryakancana) leluhur Cianjur yang turun dari Gunung Gede dan selalu hadir menunggang Kuda yang sengaja dikosongkan tersebut.
Kuda Kosong atau kuda tanpa penunggang ini ketika ikut pawai kelihatan terengah-engah seolah berat ada penunggangnya padahal kecapaian keliling kota.
Namun kecapaian dan terengah-engahnya kuda kosong banyak warga yang menafsirkan lain dan ada yang percaya karena menanggung beban berat ditunggangi Eyang Suryakancana.