Lakukan Efisiensi, Laba Bersih PLN Naik 38,6 Persen
![](/wp-content/uploads/2021/05/IMG-20210525-WA0061-780x470.jpg)
CIANJURUPDATE.COM – Kinerja keuangan PLN meningkat di tengah masa pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Hal ini berkat efisiensi di sisi teknis dan operasional, serta inovasi melalui Program Transformasi PLN sejak April 2020 lalu.
Dalam siaran pers yang diterima, laba bersih tahun 2020 naik 38,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2020, PLN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 5,9 Triliun.
Posisi ini naik Rp 1,6 Triliun dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2019 sebesar Rp 4,3 Triliun. Laporan keuangan tahun 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC Indonesia) dengan Opini Tanpa Modifikasian dan dirilis pada tanggal 24 Mei 2021, menunjukkan kenaikan tersebut.
Tercatat laba bersih PLN tahun 2020 bertambah sebesar Rp 13,6 Triliun. Apabila tidak mempertimbangkan pencatatan unrealised loss, selisih kurs sebesar Rp 7,7 Triliun.
Serta tambahan pengakuan pendapatan dari penyambungan pelanggan sebesar Rp 5,9 Triliun. Jika pencatatannya dilakukan sama seperti tahun 2019 yang belum menerapkan PSAK 72.
Program Transformasi yang berjalan sejak tahun lalu telah memperkuat daya tahan PLN di situasi pandemi, bahkan membukukan peningkatan laba bersihnya.
PLN berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 345,4 Triliun. Dari jumlah tersebut, pendapatan penjualan tenaga listrik mencapai Rp 274,9 Triliun termasuk di dalamnya subsidi stimulus Covid-19 sebesar Rp 13,8 Triliun yang membantu 33 juta pelanggan.
Selain itu terdapat pendapatan subsidi sebesar Rp 48,0 Triliun yang menjangkau 37 juta pelanggan dan kompensasi Rp 17,9 Triliun untuk 42 juta pelanggan.