Langkah-langkah Islam dalam Mengatasi Bencana
Oleh : Tawati (Aktivis Muslimah dan Revowriter Majalengka)
![Gempa bumi Cianjur](/wp-content/uploads/2022/12/IMG-20221206-WA0006-780x470.jpg)
CIANJURUPDATE.COM, – Indeks Risiko Dunia (The World Risk Index) 2022 menobatkan Indonesia sebagai negara dengan risiko bencana tertinggi ketiga dari 193 negara, dengan skor 41,46.
Di Jawa Barat, tepatnya Kabupaten Cianjur, kabar terkini dan sangat menarik perhatian masyarakat adalah bencana gempa bumi.
Namun, adanya beberapa studi menyebutkan, membuat penulis terheran-heran. Dikatakan perempuan sebagai salah satu kelompok yang termarginalisasi secara struktural, adalah yang paling terdampak dan menghadapi tantangan paling berat untuk dapat memulihkan kehidupan mereka pascabencana.
Salah satu dampak yang dihadapi adalah Kekerasan Berbasis Gender (KBG). Perempuan lebih rentan menjadi korban akibat adanya relasi gender yang timpang.
Namun, benarkah dampak buruk bencana hanya dialami perempuan?
Dampak Buruk Bencana
Alam yang tunduk pada ketentuan ilahi, keteraturan ciptaan-Nya, hari ini kembali membuka mata hati, membuka aib kelalaian sistem demokrasi.
Kematian massal terus terjadi sepanjang catatan sejarah gempa. Tercatat hingga Ahad (27-11-2022) lalu, gempa bumi cianjur setidaknya memakan korban 321 jiwa, ribuan lain cedera, dan banyak orang tinggal di pengungsian yang seadanya.
Ratusan korban yang meninggal tertimpa bangunan serta puluhan yang hilang tertimbun tanah longsor dan puing bangunan adalah akibat pemerintah kurang bertindak cepat.
Banyak yang menjadi korban adalah mereka yang tertimpa runtuhan bangunan. Hal itu disebabkan, konstruksi bangunan rumah dan fasilitas umum, seperti sekolah tidak didesain untuk menghadapi kondisi darurat gempa.
Bahkan jika diperhatikan, tidak hanya konstruksi bangunan saja, juga bangunan rumah yang dihuni kebanyakan penduduk di area gempa dari segi keseluruhan fisik bangunan memang jauh dari standar tahan gempa.