CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Pemerintah terus berupaya memenuhi stok vaksin tanah air, sehingga semua sasaran vaksin dapat segera terlaksana, termasuk vaksinasi untuk ibu hamil dan anak-anak.
Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto menegaskan sudah menambahkan 400 ribu bidan yang akan membantu program percepatan vaksinasi untuk ibu hamil dan anak.
“Tentu dengan tambahan bidan ini semoga bisa 1 juta (vaksinasi) per hari. Dengan skema memanfaatkan seluruh bidan, maka tentu angka 1,5-2 juta ini bisa tercapai,” ujar Airlangga mengutip laman resminya, Sabtu (26/6/2021).
Ia mengatakan, terkait dengan percepatan vaksinasi akan terus mendorong daerah yang tergolong risiko tinggi penyebaran Covid-19 saat ini.
“Mulai dari Jatim, DKI Jakarta, Jabar, Bali, Banten, Yogyakarta, dan Kalimantan Barat. Ini tentu perlu dilakukan prioritas oleh Kemenkes, TNI/Polri untuk mendorong sentra-sentra vaksinasi, termasuk bagi ibu hamil dan anak-anak,” ungkapnya.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menyebut, ada sekitar 250 ribu bidan yang memiliki homebase sebagai tempat kerjanya. Sebanyak 38 ribu mempunyai izin praktik mandiri, sedangkan sisanya lulusan baru akademi kebidanan.
“Masing-masing provinsi sudah memiliki pendidikan bidang sehingga minat tersebar secara merata. Secara teknis kami akan mengikuti arahan Pak Menteri. Mengenai ketersediaan RS kami juga sudah identifikasi dan menghitung, untuk ibu dan anak jumlahnya cukup besar ada 335 yang aktif dan kami akan memanfaatkan RS-RS ini sebagai center untuk penanganan Covid-19,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengungkap, kasus Covid-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan. Sehingga pemerintah akan mempercepat program vaksinasi untuk ibu hamil dan anak-anak.
“Untuk jaga-jaga kemungkinan yang tidak dikehendaki dalam pengadaan vaksin, saya usul, saya sarankan sebaiknya kita lebih fokus pada percepatan produksi vaksin nasional. Bagaimana mengupayakan vaksin produksi nasional ini betul-betul bisa segera. Sehingga kita tidak tergantung pada pasar Internasional,” ujar Muhadjir dalam keterangannya, Jumat (25/6/2021).
Saat ini, lanjutnya, terdapat 35.099 ibu hamil dan 24.591 bayi usia 0-12 bulan yang sudah terpapar Covid-19.
“Percepatan ini juga sebagai langkah antisipasi adanya varian baru Corona yang lebih mengerikan,” ucapnya.
Ia meminta masyarakat tidak usah membesar-besarkan dan membandingkan antar merk vaksin Corona. Menurutnya, yang utama adalah menjalani vaksinasi terlebih dahulu.
“Dari mereka yang sekarang sedang berinisiatif mana yang lebih cepat dan mana yang kira-kira lebih menjanjikan, itu yang segera kita support,” imbuhnya.
Ia menilai, pengalaman di Amerika, mereka melakukan vaksinasi besar-besaran dan tidak banyak prosedur. Karena mereka vaksinnya melimpah ruah dan bisa memproduksi dari berbagai sumber,” bebernya.
“Semoga impian Presiden Joko Widodo terkait herd immunity di akhir 2021 bisa terwujud,” tandasnya.(sis)