Lokatmala Foundation Gelar Program Seni Budaya Bertajuk CIANJUR 1834
![Lokatmala Foundation Gelar Program Seni Budaya Bertajuk CIANJUR 1834](/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250210-WA0058-780x470-jpg.webp)
BACA JUGA: Langsung Dipijat Suami, Tantri Kotak Tak Bisa Lupakan Momen Jatuh dari Panggung di Cianjur
Disebutkan Indri, untuk menghidupkan kembali warisan tersebut, program ini menghadirkan serangkaian kegiatan yang menggabungkan edukasi, seni pertunjukan, dan partisipasi masyarakat, antara lain, Bedah Buku dan Monolog Apun Gencay, yang mengeksplorasi narasi sejarah melalui perspektif perempuan.
Kemudian Cianjur 1834 juga akan menampilkan pertunjukan Tari Kreasi Bentang Herang dan Fashion Show Batik Cianjur, yang memadukan tradisi dengan inovasi. Dilanjutkan dengan Deklarasi Komunitas Pelestari Budaya Pancasila dan Workshop Ideologi dan Pemajuan Budaya, sebagai upaya memperkuat kesadaran nasionalisme berbasis budaya.
“Kami juga akan menyelenggarakan Workshop Mamaos Cianjuran, Pameran UMKM, dan Pertunjukan Seni Lokatmala, yang mengintegrasikan seni budaya dengan pengembangan ekonomi kreatif,” papar Indri.
Napak Tilas
Terpisah Ketua Yayasan Kebudayaan Lokatmala Indonesia, N. Wina Resky Agustina, S.Sn, M.Sn, menjelaskan, Program “CIANJUR 1834” berangkat dari sejarah panjang Cianjur sebagai daerah yang kaya akan seni, budaya, dan ekonomi kreatif. Sebelum tahun 1834, Cianjur dikenal sebagai sentra penghasil kopi terbaik hingga mancanegara.
BACA JUGA: Kajian Komprehensif Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual oleh HMI Komisariat FH Unsur
“Namun seperti kita catat dari berbagai literasi yang ada , kejayaan itu juga diwarnai dengan berbagai konflik, perjuangan sosial dan budaya, seperti yang tercermin dalam kisah Nyai Apun Gencay hingga munculnya kehadiran Dalem Pancaniti yang merombak kegelapan menjadi cahaya melalui seni dan budaya adiluhung,” kata Wina yang Dosen Seni Budaya Sunda serta Kajian dan Pentas Drama Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Suryakancana (UNSUR) Cianjur tersebut.