Berita

Lokatmala Foundation Gelar Program Seni Budaya Bertajuk CIANJUR 1834

Disebutkan Wina, CIANJUR 1834 akan dimulai dari kehadiran Nyai Apun Gencay yang dikenal sebagai sosok perempuan yang mencatat luka dalam sejarah Cianjur, menjadi saksi atas dinamika kolonialisme di Cianjur. Sementara, Dalem Pancaniti diketahui sebagai sosok yang membawa perubahan dengan menanamkan nilai seni dan budaya sebagai pilar harmoni dalam kehidupan masyarakat saat itu.

Wina berharap program ini dapat menjadi penggerak utama dalam mendorong pelestarian budaya sebagai bagian dari pembangunan daerah.

BACA JUGA: HMI Komisariat FH Unsur Gelar Diskusi Tematik untuk Perkuat Pemahaman Isu Gender dan Seksualitas

“Seni budaya tidak hanya harus dijaga, tetapi juga terus dikembangkan. Kami ingin program ini menjadi ruang bagi masyarakat untuk menyadari bahwa budaya adalah investasi jangka panjang, baik untuk identitas maupun kesejahteraan,” ujar Wina.

Menurutnya, pelestarian seni budaya tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan sinergi antara komunitas, pemerintah, dan dunia usaha agar budaya tetap relevan dengan zaman. Program “CIANJUR 1834” diharapkan menjadi model bagaimana kebudayaan dapat menjadi pilar yang kokoh dalam membangun Cianjur di era modern.

“Dengan semangat kebangkitan seni budaya, “CIANJUR 1834” menjadi panggilan bagi masyarakat untuk merajut kembali jejak kejayaan, bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk generasi yang akan datang,” pungkasnya.***

Laman sebelumnya 1 2 3

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button