CIANJURUPDATE.COM – Ada macam-macam Mad yang merupakan salah satu hukum Tajwid. Tak ada salahnya jika mulai memahami apa itu Mad agar tidak ada kekeliruan saat membaca Al-Quran.
Kenapa bacaan Tajwid harus dibaca dengan tepat? Hal itu karena bila pemahaman minim terhadap hukum mad, akan menyebabkan qori’ jatuh pada kesalahan.
Memendekkan yang seharusnya dibaca panjang dan juga sebaliknya, yaitu memanjangkan apa yang seharusnya dibaca pendek. Sehingga tidak boleh ada kekeliruan dalam membaca mad.
Pengertian Mad
Pengertian mad menurut bahasa artinya memanjangkan dan menambah. Sedangkan menurut istilah mad artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli).
Huruf mad seperti yang dimaksudkan dalam definisi di atas itu ada tiga yakni alif (أ), wawu (و), ya’ (ي). ketiganya merupakan huruf-huruf dasar mad.
Macam-Macam Mad
Mad Thabi’i
Mad Thabi’i (mad asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sedudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Di mana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.
Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:
كتَا بٌ – يَقُوْلُ – سمِيْعٌ
Mad Far’i
Mad Far’i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far’i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun.
Nah, Mad Far’i ini terbagi menjadi beberapa macam, di antaranya sebagai berikut:
- Mad Jaiz Munfashil
Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah, namun hamzah tersebut berada pada lain kalimat.
Jaiz sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti terpisah.
Nah, untuk membaca mad ini adalah boleh seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga seperti Mad Thobi’i. Begini contohnya:
وَﻻَأنْتُمْ بِمَا أُنْزِلَ
- Mad Wajib Muttasil
Macam-macam mad selanjutnya adalah bagian dari Mad Far’i, pertama yaitu Mad Wajib Muttasil.
Terjadinya mad ini apabila mad thabi’i bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau ayat.
Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif). Contohnya:
سَوَآءٌ – جَآءَ – جِيْءَ
- Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang enam harakat. Contohnya:
آﻻَن
- Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Ini masih termausk ke dalam macam-macam mad. Mad ini terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan tasydid pada satu kata atau ayat.
Cara membaca mad ini adalah harus panjang selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar enam harakat. Contohnya:
وَﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّاخَةُ
- Mad Layyin
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Layyin. Mad ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat fatha wau sukun atau ya’ sukun.
Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar lunak dan lemas saja. Contohnya:
رَيْبٌ خَوْفٌ
- Mad Arid Lisuukun
Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca, sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Lein.
Cara membacanya adalah terbagi menjadi tiga macam:
Paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau setara 6 harakat.
Pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya mad thobi’i.
Terakhir , yang pendek yakni boleh hanya bacanya seperti mad thobi’i biasa.
Contohnya: بَصِيْرٌ خَالِدُوْنَ والنَّاسِ سَمِيْعٌ
Sekarang sudah tahu ya macam-macam Mad, pengertian dan contohnya, jangan lupa menerapkannya saat membaca Al-Quran ya, Today People.(ct7/sis)