Macam-macam Tajwid dan Penjelasannya untuk Membaca Al-Qur’an

CIANJURUPDATE.COM – Dalam membaca Al-Quran, kita harus mempelajari tajwid terlebih dahulu. Tajwīd (تجويد) secara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan baik, dan indah atau bagus dan membaguskan. Sedangkan dalam bahasa arab, tajwid berasal dari kata Jawwada (جوّد-يجوّد-تجويدا).

Jadi ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara melafadzkan dan mengucapkan huruf-huruf yang terdapat didalam Al-Qur’an, hadist, dan lain sebagainya.

Adapun para ulama mengatakan hukum mempelajari tajwid itu adalah fardhu kifayah. Sedangkan mengamalkan tajwid ketika membaca Al-Qur’an adalah fardhu ain atau wajib, kepada lelaki dan perempuan yang mukallaf atau dewasa.

1 Hukum Bacaan Nun Mati Atau Tanwin

Nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ) adalah  jika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah. Huruf-huruf itu terbagi menjadi 5 hukum bacaan, yaitu.

Idzhar

Secara bahasa idzahr artinya jelas. Idzhar merupakan hukum bacaan yang apabila nun mati, atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idzhar, maka dibaca jelas.

Adapun huruf-huruf idzhar adalah sebagai berikut:

alif atau hamzah  (ء),  kha’ (خ), ‘ain (ع), ha’ (ح) ,   ghain (غ), dan Ha’ (ﮬ).

Idgham Bighunnah

Idgham bighunnah artinya melebur disertai dengan dengungan. Idgham Bighunnah juga berarti memasukkan salah satu huruf nun mati atau tanwin kedalam huruf sesudahnya, dibaca mendengung.

Berikut huruf-hurufnya.  

nun (ن), mim (م), wawu (و) dan ya’  (ي). 

Idgham Bilaghunnah

Idgham Bilaghunnah berarti dilebur tanpa dengung. Atau memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin, kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai dengung,

Berikut huruf-hurufnya

lam dan ra (ر، ل)

Iqlab

Iqlab berarti menukar atau mengganti.  Yaitu apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba (ب), maka dibaca dengan menyuarakan /merubah bunyi نْ menjadi suara mim (مْ), dengan merapatkan dua bibir serta mendengung.

Huruf Iqlab hanya satu, yaitu ب (ba)

Ikhfa

Ikhfa artinya menyamarkan atau tidak jelas. Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang 15, maka dibacanya dengung.

Berikut huruf-hurufnya

Ta'(ت), tha’ (ث), jim (ج), dal (د), dzal (ذ), zai (ز), sin (س), syin (ش), sod (ص), dhod (ض), tho (ط), zho (ظ), fa’ (ف), qof ( ق), dan kaf (ك).

2 Hukum Bacaan Mim Mati

Hukum bacaan nun mati yaitu, jika mim mati bertemu, salah satu huruf hijaiyah. Hukum bacaan mim mati terbagi menjadi beberapa jenis.

Ikhfa Syafawi

Ikhfa Syafawi adalah apabila mim mati (مْ) bertemu dengan ba (ب), maka cara membacanya harus dibunyikan samar-samar di bibir dan didengungkan.

Idgham Mimi

Idgham Mimi yaitu apabila mim mati (مْ) bertemu dengan huruf mim (مْ), maka cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap, atau ditasyidkan dan wajib dibaca dengung.

Idgham mimi disebut juga idgham mislain atau mutamasilain.

Idzhar Syafawi

Idzhar Syafawi yaitu mim mati (مْ) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah, selain huruf mim (مْ) dan ba (ب), maka cara membacanya dengan jelas di bibir dan mulut tertutup.

3 Huruf Bacaan Qalqalah

Qalqalah secara bahasa artinya gerak, sedangkan menurut istilah qalqalah adalah bunyi huruf yang memantul bila ia mati atau dimatikan, atau suara membalik dengan bunyi rangkap.

Adapun huruf qalqalah terdiri atas lima huruf, yaitu : ق , ط , ب , ج , د.

Hukum bacaan qalqalah, terbagi menjadi dua yaitu:

Qalqalah Kubro

Qalqalah kubra (besar) terdiri dari huruf Qalqalah yang berbaris hidup, dimatikan karena waqaf.
Cara membacanya dikeraskan qalqalahnya.

Qalqalah Sugro

Qalqalah Sugra (kecil) terdiri dari huruf Qalqalah yang berbaris mati, tetapi tidak waqaf padanya.

Caranya membacanya kurang dikeraskan Qalqalahnya.

4 Hukum Bacaan Alif Lam

Hukum bacaan alim lam ( ال), adalah apabila huruf alim lam ( ال ) bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah.

Hukum bacaan alif lam terbagi atas dua macam, yaitu alif lam ( ال ) syamsiyah dan alif lam ( ال ) qamariyah.

Alif Lam Qamariyah

Alif Lam Qamariyah adalah apabila alif lam mati bertemu dengan salah satu huruf qamariyah, maka dibacanya jelas/izhar.

Huruf-huruf tersebut adalah : ا ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ي

Ciri-ciri hukum bacaan “Al” Qamariyah:
a. Dibacanya jelas/izhar
b. Ada tanda sukun ( ْ ) di atas huruf alif lam mati => الْ

Alif Lam Syamsiyah

Alif Lam Syamsiyah, adalah apabila alif lam mati yang bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah. Maka dibacanya lebur/idghom (bunyi “al’ tidak dibaca).

Huruf-huruf tersebut adalah ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن

Ciri-ciri hukum bacaan “Al” Syamsiyah:
1 Dibacanya dileburkan/idghom
2 Ada tanda tasydid/syiddah ( ) di atas huruf yang terletak setelah alif lam mati => الـــّ

5 Hukum Bacaan Ra

Hukum bacaan Ra, adalah hukum saat membaca ayat yang mengandung huruf ra. Hukumnya terbagi menjadi tiga,yaitu:

Tafkhim artinya tebal, ra dibaca tafkhim apabila

  1. Ra berharkat fathah اَلرَّسُوْلَ
  2. Ra berharkat dhummah رُحَمَاءِ
  3. Ra diwakafkan, sebelumnya huruf yang berharkat fathah atau Dhummah يَنْصُرُ- َاْلاَبْتَرُ
  4. Ra sukun sebelumnya huruf yang berbaris fathah, atau dhummah تُرْجَعُوْنَ- يَرْحَمٌ
  5. Ra sukun karena wakaf sebelumnya terdapat alif, atau wau yang mati اَلْغَفُوْرُ-اَلْجَبَّارُ
  6. Bila ra terletak sesudah Hamzah Washal اُرْكُضْ- اِرْحَمْنَا

Catatan:Hamzah Washal adalah Hamzah yang apabila terletak dia diawal dibaca, tetapi kalau ada yang mendahuluinya dia tidak dibaca

Tarqiq artinya tipis, Ra dibaca tarqiq apabila

1.Ra berharkat kasrah رِحْلَةَ الشّتَاءِ _ تَجْرِيْ

  1. Ra sukun sebelumnya huruf berharkat kasrah, dan sesudahnya bukanlah huruf Ist’la’ فِرْعَوْنَ – مِرْيَةٌ
  2. Ra sukun sebelumnya huruf yan berharkat kasrah, dan sesudahnya huruf Ist’la’ dalam kata yang terpisah. فَصْبِرْصَبْرًا
  3. Ra sukun karena wakaf, sebelumnya huruf berharkat kasrah atau ya sukun.
    جَمِيْعٌ مُنْتَصِرٌ – يَوْمَئِذِ لَخَبِيْرٌ
  4. Ra sukun karena wakaf sebelumnya bukan huruf huruf Isti’la’,dan sebelumnya didahului oleh huruf yang berbaris kasrah. ذِيْ الذِّكْر

huruf Isti’lak adalah huruf yang dilafalkan dengan cara mengangkat pangkal lidah, kelangit-langit yang mengakibatkan hurufnya besar, yaitu ق ص ض ظ ط غ خ

Dibaca Tafkhim atau Tarqiq

Ra dibaca tarkik dan tafkhim apabila

  1. Ra sukun sebelumnya berharkat kasrah dan sesudahnya huruf Isti’la’ berharkat kasrah atau Kasratain. مِنْ عِرْضِهِ – بِحِرْص
  2. Ra sukun karena wakaf, sebelumnya huruf Isti’la’ yang berbaris mati, yang diawali dengan huruf yang berharkat kasrah. الْقِطْرِ – مِصْرِ
6 Hukum Bacaan Mad

Hukum bacaan mad berarti  memanjangkan suara suatu bacaan.

Huruf mad terdiri dari tiga yaitu : ا و ي
Adapun jenis mad terbagi 2 macam, yaitu :

1 Mad Ashli Atau Mad Thobi’i

Suatu bacaan, dibaca Mad Ashli / mad thobi’I terjadi apabila :

– huruf berbaris fathah bertemu dengan alif
– huruf berbaris kasroh bertemu dengan ya mati
– huruf berbaris dhommah bertemu dengan wawu mati
Panjangnya adalah 1 alif atau dua harokat.

2 Mad Far’i

Hukum bacaan mad Far’i terbagi menjadi 13 jenis.

1 Mad Wajib Muttashil

Suatu bacaan, dibaca Mad Wajib apabila mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Panjangnya adalah 5 harokat atau 2,5 alif. (harokat = ketukan/panjang setiap suara).

2 Mad jaiz Munfashil

Suatu bacaan, dibaca Mad jaiz, apabila mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam kata yang berbeda.
Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).

3 Mad Aridh Lisukun

Suatu bacaan dibaca Mad Aridh Lisukun, apabila mad thobi’i bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan dibaca waqof (berhenti).

Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif). Apabila tidak dibaca waqof, maka hukumnya kembali seperti mad thobi’i.

4 Mad Badal

Mad Badal, adalah mad pengganti huruf hamzah di awal kata. Biasanya ditandai dengan baris atau kasroh tegak. Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif)

5 Mad I’wad

Suatu bacaan, dibaca Mad iwad apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang berbaris fathatain dan dibaca waqof. Panjangnya 2 harokat (1 alif).

6 Mad Lazim Mutsaqqol Kalimi

Suatu bacaan dibaca, mad lazim apabila mad thobi’i bertemu dengan huruf yang bertasydid.
Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif).

7 Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi

Suatu bacaan dibaca Mad Lazim, apabila mad thobi’i bertemu dengan huruf sukun atau mati.
Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif).

8 Mad Lazim Harfi Musyba’

Mad ini terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur’an. Huruf mad ini ada delapan, yaitu :

Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif)

9 Mad Lazim Mukhoffaf Harfi

Mad ini juga terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur’an. Huruf mad ini ada lima, yaitu :

Panjangnya adalah 2 harokat.

10 Mad Layyin

Suatu bacaan dibaca Mad Layyin, apabila:

huruf berbaris fathah bertemu wawu mati atau ya mati, kemudian terdapat huruf lain yg juga mempunyai baris.

Mad ini terjadi di akhir kalimat kalimat yang dibaca waqof (berhenti).
Panjang mad ini adalah 2 – 6 harokat ( 1 – 3 alif).

11 Mad Shillah

Mad Shillah memiliki satu huruf saja yaitu huruf “ha” di akhir kata, yang merupakan dhomir muzdakkar mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 laki-laki).

Syarat mad Shillah adalah harus ada dalam mad ini huruf sebelum dan sesudah “ha” dhomir harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun.

Mad shilah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1 Mad Shilah Qashiroh

Mad ini terjadi apabila setelah “ha” dhomir terdapat huruf selain hamzah.

Biasanya mad ini dilambangkan dengan baris fathah tegak, kasroh tegak, atau dhommah terbalik pada huruf “ha” dhomir.
Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif).

2 Mad Shillah Thowillah

Mad ini terjadi apabila setelah “ha” dhomir, terdapat huruf hamzah.
Panjangnya adalah 2-5 harokat (1 – 2,5 alif).

12 Mad Farqu

Suatu bacaan dibaca Mad Farqu, apabila mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid, dan untuk membedakan antara kalimat istifham (pertanyaan) dengan sebutan/berita.
Panjangnya 6 harokat.

13 Mad Tamkin

Suatu bacaan dibaca Mad Tamkin apabila 2 huruf ya bertemu dalam satu kalimat, di mana ya pertama berbaris kasroh dan bertasydid dan ya kedua berbaris sukun atau
Panjangnya 2-6 harkat (1 – 3 alif).

Nah itu dia hukum tajwid dalam membaca Al-Quran, semoga bermanfaat! (ct2/rez)

Exit mobile version