Macet Sering Hambat Tugas, Damkar Cianjur Minta Warga Sadar

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Menjadi petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Cianjur merupakan pekerjaan penuh tanggung jawab dan risiko. Banyak kejadian tak terduga dan hambatan yang kerap dihadapi oleh petugas damkar, seperti lalu lintas macet.

Kepala Bidang Damkar Kabupaten Cianjur, Sulaeman Madna, mengatakan tugas damkar adalah menyelamatkan jiwa. Tugas yang dilakukan dituntut cepat demi keselamatan masyarakat.

“Tugas kami itu kan menyelamatkan jiwa. Kalau telat itu bukan lagi hitungan menit. Tapi, hitungan detik. Telat sedikit bisa saja nyawa orang dalam bahaya,” katanya saat diwawancara, Jumat (16/8/2019) lalu.

Baca Juga: Kecelakaan di Bypass Cianjur, Pemotor Tewas Diseruduk Mobil

Sulaeman mengenang berbagai kendala ysng sering dihadapi ketika bertugas. Menurutnya, kemacetan saat bertugas dapat menghambat tugas damkar dalam mengejar waktu.

“Kalau dengan kemacetan sudah pasti terhambat. Walau pun sudah membunyikan sirine, tetap saja tidak minggir. Jadi tolong kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadarannya, karena tugas kami adalah pekerjaan kemanusiaan,” kenangnya.

Nabrak Mobil

Bahkan, lanjut Sulaeman, pernah suatu saat pihaknya terpaksa menabrak mobil warga yang menghalangi jalur mobil pemadam. “Pernah juga sampai menabrak mobil warga. Tapi, tetap saja kami yang mengganti kerugian. Jadi, kami terpaksa melakukan itu. Setelah selesai dengan tugasnya, baru kami selesaikan masalah ganti rugi,” tuturnya.

Baca Juga:Sejak Januari, Sudah Seratus Lebih Kebakaran di Cianjur

Selain banyaknya penghambat saat bertugas, banyak juga pengendara yang sengaja mengikuti mobil damkar demi menghindari kemacetan. Menurut Sulaeman, hal tersebut dapat membahayakan pengendara tersebut.

“Mobil yang ikut di belakang, banyak. Ya, mungkin ingin lebih leluasa berkendara. Tapi, itu kan bahaya. Bagaimana kalau mobil damkar tiba-tiba belok, lalu yang dibelakang malah lurus karena kecepatan tinggi, kecelakaan jadinya,” ucap dia.

Baca Juga: Api Ngamuk di Dekat Villa Lotus Cipanas

Sulaeman mengatakan, pemadam kebakaran kerap diprotes masyarakat karena tugasnya yang sering menyiram rumah yang tidak terbakar lebih dulu. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat.

“Pasti sering ada seperti itu. Sebenarnya kami itu menyelamatkan aset warga agar api tidak menyambar rumah lain,” kata dia.

Zaman penjajahan Belanda, lanjut Sulaeman, pemadam kebakaran disebut dengan nama ‘Blanwir’ yang artinya menyekat. “Jadi menyekat di sini di maksudkan agar aset-aset sekitar tidak ikut terbakar. Misalnya, satu rumah terbakar dekat tetangga, kita amankan dulu rumah tetangga agar tidak ikut terbakar dengan disemprot air,” ucapnya.

Ia mengungkapkan masyarakat belum paham dengan bagaimana cara kerja petugas damkar. Ia menuturkan pihaknya sering melakukan sosialisasi terkati hak tersebut. “Ya, itu karena masyarakatnya belum paham. Padahal sering kita lakukan sosialisasi ke masyarakat. Mungkin kelemahan kami saja dalam sosialisasinya,” ungkapnya.

Sualeman mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih memahami pekerjaan damkar yang penuh resiko. Khususnya di zaman dengan perkembangan yang pesat seperti sekarang.

“Mohonlah kesadarannya. Apalagi dengan kepadatan penduduk yang berkembang pesat, mobilitas juga yang terus meningkat.” pungkasnya.(ct1)

Reporter : Afsal Muhammad
Editor : M Reza Fauzie

Exit mobile version