Makan Bergizi Gratis Disebut Program Pemerintah yang Terburu-buru dan Perlu Evaluasi
CIANJURUPDATE.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi salah satu yang menjadi sorotan pada masa 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran, yang jatuh pada 28 Januari 2025, setelah pelantikan mereka pada Oktober 2024.
Tapi, ada hal yang perlu dipertanyakan, guys. Ahli gizi dr Tan Shot Yen menilai kalau pelaksanaan MBG yang dimulai pada 6 Januari 2025 ini terkesan terburu-buru.
Bahkan, Tan menyebut beberapa anak yang ikut program ini justru mengalami masalah setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut.
Menurut Tan, reaksi dari penerima manfaat program harusnya jadi bahan evaluasi serius oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Ayo Evaluasi, BGN!
Program MBG memang punya target besar, yaitu 3 juta penerima manfaat. Namun, Tan menilai program ini kurang dilakukan dengan assessment yang cukup.
Menurutnya, sebelum dilaksanakan, pemerintah perlu melakukan penjajakan terhadap berbagai pihak, termasuk penyedia makanan, untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.
Tan juga menilai pemerintah terlalu terburu-buru merekrut katering sebagai penyedia makanan, sehingga banyak kantin sekolah yang justru tidak dilibatkan.
Menurutnya, ibu kantin lebih mengenal karakter anak-anak dan bisa jadi pilihan yang lebih baik untuk program ini.
BACA JUGA:Â Peluang Jadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis, 30 Ribu Mitra Dibutuhkan!
Preferensi Makanan Anak Itu Penting!
Tidak hanya itu, Tan juga mengingatkan BGN agar melakukan penilaian terhadap preferensi makanan anak sebelum menentukan menu.
Dia menegaskan, anak-anak seringkali nggak suka makan sayur, dan menu yang tidak sesuai selera justru bisa jadi sia-sia karena dibuang.