![Makin 'Hareudang', BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia pada Masa Peralihan](/wp-content/uploads/2024/10/Makin-Hareudang-BMKG-Peringatkan-Potensi-Cuaca-Ekstrem-di-Indonesia-pada-Masa-Peralihan.jpg)
Selain itu, beberapa wilayah seperti Sumatra Selatan, Banten, dan Sulawesi Selatan berpotensi mengalami angin kencang.
Fenomena hujan es juga menjadi perhatian, dan BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang, terutama di daerah yang rawan.
BACA JUGA:Â BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di 31 Wilayah Indonesia pada 1-7 Oktober 2024
Dinamika Atmosfer yang Berpengaruh
BMKG menjelaskan bahwa kondisi cuaca ini dipicu oleh kombinasi berbagai fenomena atmosfer, seperti gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial dan aktivitas gelombang atmosfer Kelvin yang diperkirakan aktif di wilayah Sumatra, Kalimantan, hingga Sulawesi.
Selain itu, sirkulasi siklonik di Samudra Pasifik Timur Filipina dan Samudra Pasifik Timur Laut Papua turut memperkuat potensi pertumbuhan awan hujan.
BMKG juga mencatat adanya daerah pertemuan dan perlambatan angin di wilayah Samudra Hindia dan Laut Natuna, yang mendukung pembentukan awan hujan di daerah tersebut.
Hal ini meningkatkan risiko cuaca ekstrem di sekitar wilayah sirkulasi siklonik tersebut.
Dengan berbagai fenomena cuaca yang terjadi, masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca dari BMKG dan mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak dari cuaca ekstrem.