Makna dan Fungsi Konstruksi Bangunan Leuit di Kampung Budaya Padi Pandanwangi Cianjur
Penulis: Siti Nurlaela (Mahasiswa)

- Lantai
Dadampar (lantai) yang merupakan bagian penyangga beban padi yang disimpan di leuit, mempunyai konstruksi rangka yang cukup kuat dan kokoh dengan pemasangan dua balok bantalan tengah memanjang dari depan ke belakang (pameot) serta dua balok bantalan tengah yang memanjang dari kiri ke kanan (cangkok handap). Selain itu, ditambah dengan dua buah balok bantalan yang berada di tengah- tengah (pananggeuy) yang diperkuat oleh dua buah batu (deudeul) di tengah-tengah panangeuy. Dadampar (lantai leuit yang terbuat dari papan kayu) sebagai penutup lantai dipasang menumpang pada cangkok handap, pameot, dan pananggeuy memanjang dari depan ke belakang. Dipasang cukup rapat sehingga tidak terdapat celah di antaranya.
- Kolong
Bagian terbawah leuit disangga dengan umpak untuk meneruskan beban bangunan leuit dan beban padi yang disimpan di leuit ke tanah. Selain itu, bagian umpak ini dimaksudkan agar bagian tiang tidak bersentuhan dengan tanah sehingga tiang kayu tidak terkena rinyuh (hama kayu). Semua material bangunan leuit pada bagian ruang penyimpanan ini menggunakan kayu yang kemudian dipoles dengan kapur cikur yang dimaksudkan agar kayu tidak cepat rapuh oleh rinyuh (hama kayu).
- Tatapakan
Berat bangunan lumbung secara keseluruhan didukung oleh pondasi. Pondasi yang digunakan berupa batu yang berbentuk pipih atau persegi dengan permukaan datar yang berfungsi sebagai alas penyangga tiang laintai disebut tatapakan. Tiang lumbung lansung menumpu kepondasi tanpa disambung dan tatapakan tersbut langsung meneruskan beban ke tanah. Ukuran pondasi tidak memiliki nilai yang tetap karena biasanya menyesuaikan dengan bangunan leuitnya sendiri dan batu yang ada. Oleh karena itu, ukuran batu kali yang digunakan sebagai tatapakan diasumsikan berdiameter kira-kira 30cm dengan ketebalan kira-kira 15cm. jumlah tatapakan disesuaikan dengan kolom yaitu bisa 8 atau bahkan lebih.