Opini

Makna dan Fungsi Konstruksi Bangunan Leuit di Kampung Budaya Padi Pandanwangi Cianjur

Penulis: Siti Nurlaela (Mahasiswa)

Proses Penyimpanan Padi Di Leuit

Penyimpanan Padi di Leuit Gabah-gabah padi yang disimpan di lumbung padi utamanya berupa ikatan-ikatan padi yang telah dikeringkan sebelumnya dengan dijemur terik matahari di batangbatang bambu (lantayan) di pingiran dangau ladang (saung huma) atau pinggiran kampong. Cara penyimpanan poconganpocongan padi gabah di dalam leuit tidak dilakukan secara sembarangan, tetapi harus mengikuti tradisi para orang tua terdahulu, dan diwariskan secara turun-temurun.

Tata cara penyimpanan padi gabah yang lazim dilakukan oleh masyarakat Baduy sebagai berikut, Leuit baru sebelum diisi ikatan-ikatan padi gabah, bagian lantainya ditutupi oleh daun-daun teureup (Ficus elastica Roxb) dan daun patat (Phrynium pubinerve Bl),sehingga penuh tertutup daun tanpa ada celah-celah lantai yang tidak tertutupi daun. Hal tersebut sangat penting antara lain guna menjaga temperatur ruangan leuit menjadi hangat, mengingat tidak ada celah-celah udara masuk dari luar melalalui lantai leuit. Kemudian, usai lantai leuit dilapisi daun teureup dan daun patat, pocongan-pocongan padi gabah kering dimasukan, dengan tatacaranya sebagai :

Pertama, menyimpan padi pada lapisan pertama dengan teknik tajur pinang, pocongan-pocongan padi disimpan dengan disusun (dientep) cara diagonal, ikatan-ikatan padi gabah ditumpuk disusun mengelilingi, sehingga antar batang-batang padi bertemu di tengah. Hal tersebut dimaksudkan agar pocong-pocongan padi dapat tersimpan banyak di dalam leuit, guna menyimpan padi pada lapisan dua dan seterusnya hingga bagian atasnya.
Kedua lapisan kedua dan seturusnya menggunakan teknik gilir naga, yaitu tumpukan-tumpukan padi disimpan searah jarum jam, memutar sekeliling ruang pinggir leuit hingga tengah leuit, seperti ular menggulung, hingga ke atas memenuhi leuit.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button