Mantan TKI Cianjur Diberi Edukasi Kewirausahaan

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Sebanyak 20 mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kabupaten Cianjur diberi edukasi kewirausahaan. Kegiatan ini diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur yang berlangsung di Desa Sukagalih, Kecamatan Cikalongkulun, Selasa (22/09/2020) lalu.

Kepala Bidang Penempatan Kerja Disnakertrans Kabupaten Cianjur, Ricky Ardhi Hikmat, mengatakan, kegiatan pembekalan pengembangan usaha rutin dilakukan. Namun, sempat tertunda karena pandemi Covid-19.

“Jadi sekarang kan sudah masuk new normal. Kami kembali mengadakan setelah mendapat izin dari Gugus Tugas, dipersilahkan dengan catatan menggunakan protokol kesehatan,” tuturnya, Selasa (22/09/2020).

Para peserta diwajibkan memakai masker, dengan posisi duduk yang tetap menjaga jarak. Konsep adanya kegiatan itu sebagai amanat dan tertuang dalam Undang-undang Nomor 18 tahun 2017.

“Jadi salah satu funsi Pemerintah Daerah memberikan edukasi kewirausahaan bagi purna Pekerja Migran Indonesia (PMI). Berikut juga ada para pelaku usaha yang ada di desa itu sendiri,” kata dia.

Rencananya, pembekalan dan pengembangan usaha untuk mantan TKI Cianjur itu akan digelar di lima desa selama satu tahun. Namun, pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir membuat target tersebut tidak terealisasi.

“Rencananya sekarang di sini (Desa Sukagalih) dan minggu depannya di Desa Mangunkerta. Setelah diberikan pembinaan, kita kan anggarannya hanya untuk edukasi pembekalan kewirausahannya saja. Edukasi pembekalan, setelah di bentuk kelompoknya nanti bisa diberdayaan dibantu dari ADD (Anggaran Dana Desa) ataupun kita nanti memberikan bantuan saranan usaha melalui pemrintah pusat,” jelas dia.

Tidak Berangkat Lagi ke Luar Negeri

Selain itu, Disnakertrans Cianjur membagi kelompok para peserta. Pembagian kelompok itu didasarkan usaha dan potensi sumber daya alam sesuai daerahnya masing-masing.

“Misal banyak pohon pisang mereka bikin kripik pisang. Kemarin kami berikan bantuan sarana usahanya, alhamdulillah sampai sekarang berjalan,” jelas dia.

Ricky berharap, melalui kegiatan edukasi kewirausahaan ini, para mantan PMI tidak menjadi konsumtif atau hedonis usai bekerja di luar negeri, namun menjadi orang yang produktif.

“Jadi, kami kasih pembinaan sehingga harapannya bisa mempunyai usaha-usaha dari masyarakat yang memang sudah sebelumnya menjadi pelaku usaha. Harapannya supaya mereka (mantan PMI) tidak berangkat lagi ke luar negeri.” pungkasnya.(afs/rez).

Exit mobile version