CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Siapa sangka, Kabupaten Cianjur memiliki pejuang yang dengan gagah merebut kemerdekaan Indonesia. Mengingat pahlawan nasional yang kita kenal biasanya sebatas pejuang yang diajarkan di sekolah.
Mereka adalah HU Purawinata dan Hj Siti Djubaedah. Keduanya adalah pejuangan kemerdekaan republik Indonesia asal Cianjur. Menurut informasi yang dihimpun, HU Purawinata adalah pejuang yang bertempur ketika sekutu konvoi dari Cianjur menuju Sukabumi yang terjadi pada 9 sampai 12 Desember 1945 silam.
Ketua LVRI Jawa Barat, Brigjen TNI (Purn) Wawan Ridwan mengatakan, kedua pahlawan perjuangan asal Cianjur itu berjuang menghadang sekutu yakni Inggris yang memenangkan perang dunia kedua pada saat itu.
“Sekutu merasa takut terhadap pejuang salah satunya bapak Purawinata, beliau adalah anak buah Letkol Adi Sunardi yang sedang kami perjuangkan dan usulkan untuk menjadi pahlawan nasional,” tuturnya kepada Cianjur Update, Jumat (30/10/2020).
Atas jasa dan perjuangannya, LVRI pun menancapkan bendera merah putih di pusara makam HU Purawinata dan Hj Siti Djubaedah di Kampung Kadu Pugur, Desa Cisarandi, Kecamatan Warungkondang.
Ia menyebut, selayaknya kedua pejuang itu dimakamkan di taman makam pahlawan. Namun, pada masa perjuangan dulu, taman makam pahlawan masih dalam tahap pembuatan, sehingga jenazahnya diserahkan ke pihak keluarga.
“Keluarga Purawinata memilih almarhum dikebumikan di Desa Warungkondang, padahal beliau seharusnya dimakamkan sebagai pahlawan kemerdekaan RI,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, LVRI Jawa Barat menilai bahwa wilayah Jawa Barat memiliki pahlawan perjuangan yang terbanyak dari daerah lain. Namun, saat ini hanya ada 13 pejuang dari Jawa Barat yang terdaftar sebagai pahlawan nasional.
Wawan pun menilai, para pejuang di Jabar merupakan tokoh kemerdekaan paling heroik dan berani menurut sejarah.
“Jumlah pejuang dulu banyak yang tidak tercatat maupun diabadikan sebagai pahlawan. Sehingga dengan pancangan bambu runcing dan bendera di pusara bagi pejuang yang telah melakukan perjuangan membebaskan NKRI ini, sekarang akan kami susuri,” tuturnya.
Wawan menyebut, setelah disusuri lebih lanjut, ternyata memang benar bahwa Jabar merupakan tempat banyaknya pejuang pemberani dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
“Sampai saat ini kami sangat prihatin pahlawan nasional dari Jabar sangat minim. Padahal menurut sejarah, Jabar itu merupakan wilayah paling besar, banyak, dan berani dalam merebut kemerdekaan. Di Jabar baru ada pahlawan 13 orang,” jelasnya.
Saat ini, LVRI Jabar sedang mengajukan empat pejuang kemerdekaan. Pertama, KH Ahmad Sanusi dari Cianjur. Lalu, Prof Anwar Musadat dari Garut. KH Muhidin Subang yang merupakan kakek dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Keempat, seorang prajurit biasa, Muhammad Toha dari Bandung selatan.(afs/sis)