Masalah Anak Muda di Cianjur Itu Berat, Jangan Dijadikan Alat Politik
![Masalah Anak Muda di Cianjur Itu Berat, Jangan Dijadikan Alat Politik](/wp-content/uploads/2024/04/Masalah-Anak-Muda-di-Cianjur-Itu-Berat-Jangan-Dijadikan-Alat-Politik.jpg)
Bukan karena Cianjur kekurangan lapangan pekerjaan, tetapi mindset orang tua yang memiliki perusahaan yang masih picik melihat potensi anak muda. Ada berapa perusahaan yang sadar bahwa Digital Marketing itu efektif? Ada berapa perusahaan di Cianjur yang menganggap bahwa desainer grafis dan copywriter itu bisa meningkatkan bisnis? Padahal, bakat-bakat itu ada di anak muda.
Ketika bakat-bakat itu sulit mendapatkan industrinya di Cianjur, akhirnya anak muda memilih pergi. Atau ada juga yang terpaksa memilih pekerjaan yang tidak sesuai dengan bakat dan minatnya. Sebagian dari mereka bekerja menjadi staff produksi di sebuah pabrik, atau menjadi debt collector di sebuah perusahaan finance.
Keterbatasan akses terhadap pendidikan berkualitas
Akses terhadap pendidikan di Cianjur memaksa anak muda memutar otak agar tidak pasrah dengan kondisi. Banyak di antara anak muda yang tidak bisa menjajal organisasi kampus karena tidak kuliah, sulit mengikuti organisasi anak muda karena harus bekerja di korporat, dan lain sebagainya.
Salah satu teman saya yang menjadi lulusan S1 Seni Fotografi memilih kota lain seperti Jakarta untuk bekerja dan berksenian. Cianjur hanya sering dijadikan tempat pulang dan bersua dengan teman-teman lama. Sekarang kita introspeksi, adakah di Cianjur, perusahaan yang bisa membayar fotografer dengan layak?
Akses yang sulit terhadap pendidikan yang berkualitas juga membuat pengetahuan dan wawasan anak muda menjadi terbatas. Sementara kelompok atau organisasi anak muda yang ada di Cianjur kebanyakan diisi oleh mereka yang memiliki akses lebih luas.