Masihkah Bisa Qadha Puasa Ramadhan Setelah Nisfu Sya’ban? Ini Jawabannya!
![](/wp-content/uploads/2024/02/Masihkah-Bisa-Qadha-Puasa-Ramadhan-Setelah-Nisfu-Syaban-Ini-Jawabannya.jpeg)
CIANJURUPDATE.COM – Pertanyaan ini mungkin muncul di benak banyak Muslim yang masih memiliki utang puasa Ramadhan.
Bulan Sya’ban telah memasuki pertengahan, dan Ramadhan semakin dekat. Lantas, apakah masih diperbolehkan untuk mengqadha puasa setelah Nisfu Sya’ban?
Baca Juga:Â Tata Cara Salat dan Doa Nisfu Syaban yang Perlu diketahui
Jawabannya:
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini.
1. Pendapat yang melarang
Sebagian ulama melarang puasa qadha setelah Nisfu Sya’ban berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW:
“Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda: ‘Bila hari memasuki pertengahan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa’.” (HR. Abu Dawud)
Berdasarkan hadits ini, mereka berpandangan bahwa setelah Nisfu Sya’ban, fokus umat Islam should be on preparing for Ramadhan.
2. Pendapat yang memperbolehkan
Di sisi lain, ulama lain memperbolehkan puasa qadha setelah Nisfu Sya’ban. Mereka berargumen bahwa:
- Hadits di atas tidak tegas melarang puasa qadha, melainkan hanya menganjurkan untuk tidak berpuasa sunnah.
- Terdapat hadits lain yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri pernah mengqadha puasa setelah Nisfu Sya’ban.
- Membayar utang puasa adalah kewajiban, dan tidak ada batasan waktu yang spesifik untuk melakukannya.
Kesimpulannya:
Kedua pendapat di atas memiliki argumentasi yang kuat. Keputusan untuk mengqadha puasa setelah Nisfu Sya’ban ultimately terletak pada individu Muslim.
Penting:
- Konsultasikan dengan ustadz atau kyai terpercaya untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik.
- Jika Anda memilih untuk mengqadha puasa setelah Nisfu Sya’ban, niatkan dengan ikhlas dan niat untuk menunaikan kewajiban.
- Pastikan Anda tetap menjaga kesehatan dan stamina selama berpuasa.
Pertanyaan untuk refleksi: