CIANJURUPDATE.COM – Warga Kampung Pajangan, RT 03/RW 05, Desa Salamnunggal, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, dikejutkan dengan penemuan jasad seorang pria yang diduga bunuh diri dengan cara gantung diri, Kamis (26/9/2024).
Pria tersebut diidentifikasi sebagai SM (27), warga Kampung Pajangan, yang ditemukan oleh warga sekitar pukul 12:00 WIB.
Kapolres Cianjur, AKBP Rohman Yonky Dilatha, melalui Kasubsi PIDM Sihumas Polres Cianjur, IPDA Muslikan, mengonfirmasi bahwa jasad ditemukan di kebun karet di wilayah Desa Salamnunggal.
“Korban, yang berinisial SM, berusia 27 tahun dan merupakan warga setempat. Ia ditemukan tergantung di pohon oleh ayahnya sendiri,” ujar Muslikan, Kamis (26/9/2024).
Menurut keterangan ayah korban, pada hari itu sekitar pukul 12.00 WIB, ia baru saja kembali dari pengajian.
Ketika tiba di rumah, ia tidak menemukan anaknya di sana.
BACA JUGA:Geger! Pria di Haurwangi Cianjur Ditemukan Tewas Gantung Diri
Setelah diberitahu oleh adik korban bahwa SM sedang mandi di Kali Cisokan, sang ayah segera menyusul ke lokasi, namun tidak menemukan anaknya.
“Ketika kembali ke rumah melalui kebun, sang ayah terkejut melihat anaknya tergantung di pohon karet dengan tali plastik yang biasa digunakan untuk menggembala kambing. Ia segera memberi tahu tetangga mengenai kejadian tersebut,” tambahnya.
Kapolsek Cibeber, AKP Tio, menambahkan bahwa pada pukul 12.00 WIB, sang ayah, S (50), mulai mencari anaknya setelah mendengar dari adik korban bahwa SM sedang berada di sungai.
Setelah tidak menemukan korban di sana, ia kemudian menyusuri kebun dan menemukan anaknya sudah tidak bernyawa.
“Saat melintasi kebun karet, ayah korban kaget melihat anaknya tergantung di pohon,” kata AKP Tio.
Setelah menemukan jasad SM, warga segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
BACA JUGA: Tragedi Gantung Diri di Cianjur: Pria Paruh Baya Tewas
Petugas pun langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan.
“Hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, hanya ditemukan jeratan di leher serta tanda-tanda tubuh seperti air mani yang keluar,” jelas AKP Tio.
Pihak keluarga menolak autopsi dan memilih untuk langsung memakamkan korban.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan medis, dipastikan bahwa korban meninggal tanpa tanda-tanda kekerasan.