Mediasi Buntu, Tetangga di Cianjur Saling Lapor ke Polisi

CIANJURUPDATE.COM, Karangtengah – Dua tetangga di Perum Istana Kembar, Desa Sukasari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, saling lapor ke Polisi. Padahal, pemerintah dan tokoh masyarakat setempat sudah berusaha memediasi keduanya.

RN (40) warga Perum Istana Kembar, belum lama ini mengadukan tetangganya berinisial PR ke Polres Cianjur terkait penghinaan dengan ucapan kotor dan makian binatang.
Hal itu terjadi buntut dari permasalahan sebelumnya, bahwa anak RN yang berinisial RZ (11) dituding melakukan pencabulan terhadap RF (8), anaknya PR pada 7 Agustus 2019.

Pada 7 Juli 2020, PR sambil membawa anaknya yang berinisial RF didampingi saksinya yang berinisial LN mendatangi RN ke rumahnya. Permaslahan tersebut, dimusyawarahkan di rumah Ketua RT yang disaksikan Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan tokoh agama, hingga saling memaafkan sambil berjabat tangan.

Mungkin merasa tidak puas, secara diam-diam PR melaporkan permasalahan tersebut pada Polsek Karangtengah. Namun hasil proses penyidikan hasilnya tidak memenuhi syarat, hingga dianggap selesai.

Saat itu juga PR langsung melapor ke Polres Cianjur. Menurut informasi bahwa laporan PR tersebut ditolaknya. Setelah itu PR minta pertemuan lagi di rumah Ketua RT, namun RN tidak hadir.

Tak lama kemudian PR datang ke rumah RN sambil membawa selembar kertas yang sudah ada tulisan dan meminta RN menandatangani. PR datang sambil marah-marah dan mengeluarkan kata-kata kasar dan makian binatang.

Isi selembar pernyataan yang dibuat PR tidak ditandatangani RN karena intinya tulisan tersebut adalah pernyataan yang seolah-olah RZ mengaku telah melakukan pencabulan. Karena sudah tidak bisa diajak sabar, RN langsung mengadu pada Polres Cianjur. Isi laporannya, PR telah melakukan penghinaan dan surat Laporan Polisi (LP) telah diterima RN.

“Semoga permasalahan segera selesai dengan cepat, hingga tidak memikirkan ego orang tua, melainkan kasihan pada kedua anak-anak yang tidak berdosa. Mereka masih polos dan ke depannya takut terjadi hal yang tidak diharapkan semua pihak,” kata RN, Sabtu (19/9/2020).

Musyawarah Lebih dari Tiga Kali

Kepala Desa Sukasari, Dadan Haris, menambahkan, permasalahan tetangga saling lapor ke Polisi antara PR dengan RN sudah lebih dari tiga kali musyawarah. Dimediasi kepala desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Ketua RT/RW, dan tokoh masyarakat.

“Namun sulit untuk didamaikan dan sekarang permasalahan tersebut telah ditangani pihak Polres Cianjur,” ujarnya.

Ia membenarkan, RN melaporkan PR pada Polres Cianjur terkait penghinaan. Ia berharap masalah tersebut selesai dengan cepat. “Untuk sekarang pihak desa hanya tingal mendoakan saja, semoga permasalahan tersebut cepat tuntas dan bersatu kembali seperti semula,” tambahnya.

Di lain pihak, salah seorang warga Perum Istana Kembar yang namanya minta dirahasiakan, menjelaskan, perselisihan dua keluarga anatara PR dengan RN cukup rumit. Pihaknya menyesalkan dengan adanya tudingan dari pihak keluarga PR yang ditulis di dalam media online, bahwa seluruh warga memihak pada keluraga RN.

“Tudingan tersebut benar-benar sangat memukul seluruh warga Perum Istana Kembar,” ujarnya.

Ia menegaskan, seluruh warga netral tidak memihak pada siapapun. Ia berharap pada seluruh warga jangan sampai terpancing emosi. “Lebih baik bersabar dan permasalahan tersebut semoga cepat tuntas,” tambahnya.

Beberapa kali awak media mencoba menemui PR di kediamannya, namun yang bersangkutan tidak ada di tempat.(ct5/rez)

Exit mobile version