Melegalkan Judi Online di Indonesia Sama Dengan Menghancurkan Masyarakat, Jadi Para Pemain Jangan Banyak Berharap
Indonesia bukan tidak bisa membuat aturan seperti itu. Tapi, dari berbagai pengalaman saya membaca berita dan liputan berita, jangankan soal tempat judi, rumah makan sampai tempat hiburan pun di Indonesia banyak yang tidak berizin.
Pemain judi pun di Inggris diatur ketat. Usia 18 tahun ke bawah dilarang main, kalau di Indonesia asalkan punya dompet digital rasanya semua orang bisa main dengan bebas. Ini berlaku tidak cuma judi offline, tapi online juga.
BACA JUGA: Waduh! Ada Iklan Judi Online di Website Disdukcapil Cianjur
Sama seperti pinjol, di Inggris para calon pemain judi itu wajib memverifikasi identitasnya sampai ada juga aturan limitasi taruhan. Mereka dibatasi ketika bermain supaya bisa mengendalikan perilaku berjudinya.
Di sana juga para pemain itu dilindungi oleh Komisi Perjudiannya sendiri. Mereka mendapat perlindungan apabila pemilik situs judi tidak adil dan tidak jujur. Jadi, pemilik situs judi yang culas juga ikut diberantas.
Di Indonesia mah boro-boro. Selagi ada waktu dan kuota internet, ya spin aja terus. Nggak ada batasan, selagi masih ada saldo terus saja sembah sang dewa zeus itu. Hal ini yang malah merusak masyarakat karena perilaku yang tidak bisa dikendalikan ini bisa membahayakan.
Orang Indonesia itu, sudah tahu situs judi online itu banyak yang curang dan tidak transparan, tapi terus saja main dan berharap bisa menang scatter agar bisa untung. Sampai kapan pun tidak akan untung, saya jamin, tapi malah semakin merugikan mental dan dompet.
Seperti jurnalistik, perjudian di Inggris itu punya kode etik tersendiri, meliputi keadilan, kejujuran, perlindungan pemain, keterbukaan, transaparansi, kepatuhan hukum, dan tanggung jawab sosial.