Mengandung Banyak Nutrisi, Apa Saja Manfaat Bekatul?

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Kamu pasti tau dengan bekatul kan? Tahu kah apa saja manfaat bekatul? Yaitu bagian terluar dari bulir yang terbungkus oleh sekam. Bulir merupakan buah sekaligus biji berbagai tumbuhan serealia sejati, seperti padi, gandum, dan jelai. Istilah bekatul terutama disematkan kepada padi, karena serealia inilah yang dikenal dalam budaya Nusantara.

Kebanyakan orang pasti mengira bahwa ini adalah bagian padi yang tidak dikonsumsi. Bahkan kebanyakan orang mungkin mengira bahwa bekatul dan dedak adalah dua hal yang sama, padahal berbeda. Meskipun keduanya memang sama-sama berasal dari lapisan terluar beras. Ketika padi digiling atau ditumbuk sampai menghasilkan beras, gabah atau kulit padi akan melepaskan tiga lapisan pembungkus.

Lapisan pertama adalah sekam ciri khas kulitnya yang paling keras dan tajam. Kedua adalah dedak atau biasanya disebut sebagai limbah penggilian padi pertama. Lapisan terakhir yang terdalam barulah bekatul, atau sebutan lainnya adalah rice bran.

Bekatul menjadi lapisan yang melindungi beras, tepatnya di bagian endosperma. Ternyata bekatul memiliki banyak kandungan nutrisi dan gizi bagi tubuh. Kandungan yang terdapat dalam setiap 100 gram bekatul diantaranya sebagai berikut.

• Kalori (kcal) 245
• Lemak 7 g
• Lemak jenuh 1,3 g
• Lemak tak jenuh ganda 2,8 g
• Lemak tak jenuh tunggal 2,4 g
• Kolesterol 0 mg
• Natrium 4 mg
• Kalium 566 mg
• Karbohidrat 66 g
• Serat pangan 15 g
• Gula 1,5 g
• Protein 17 g
• Vitamin A
• Kalsium58 mg
• Zat besi5,4 mg
• Vitamin D
• Vitamin C
• Vitamin B6
• vitamin B5
• Vitamin B1
• Vitamin B2
• Vitamin B3
• Vitamin B1
• Magnesium

Apa Manfaat Bekatul?

Di samping kandungan nutrisi dan gizi, bekatul ternyata memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Mulai dari penangkal radikal bebas hingga mampu mencegah penyakit kanker.

Penangkal Radikal Bebas

Dikutip dari Hallo Sehat, bekatul kaya akan senyawa antioksidan. Sehingga berpotensi untuk menangkal radikal bebas. Ada 8 senyawa antioksidan yang terkandung di dalam bekatul yaitu flavonoid, asam fenolik, antosianin, proantosianin, tokoferol, tokotrienol, y-oryzanol, dan asam fitat.

Selain itu, ternyata komponen pigmen warna pada beras juga memengaruhi jumlah antioksidan di dalam rice bran atau bekatul ini. Yakni jenis beras dengan pigmen warna merah dan hitam dipercaya mengandung kadar antioksidan yang lebih tinggi ketimbang beras putih (non-pigmen).

Menurunkan Korestrol

Dapat menurunkan korestrol, dari senyawa antioksidan gamma oryzanol atau y-oryzanol yang terkandung dalam bekatul. Kandungan gamma oryzanol dalam bekatul juga akan membantu meningkatkan kadar kolesterol “baik” atau HDL (high density lipoprotein).

Menurut penelitian dalam Jurnal Pangan, menyebutkan bahwa pemberian suplementasi rice bran atau bekatul dalam makanan harian diyakini mampu menurunkan berat badan. Sekaligus menjaga kadar kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol jahat LDL. Meski begitu rice bran atau bekatul tetap meningkatkan kadar HDL tanpa mengubah kadar gula darah.

Cegah Penyakit Kanker

Pemberian suplementasi senyawa cycloartenol ferulate dalam percobaan terhadap hewan yang diekstrak dari bekatul beras. Diyakini mampu menghambat respon peradangan atau peradangan yang terkait dengan perkembangan penyakit kanker kulit.

Selain itu, bekatul beras juga dapat membantu menurunkan risiko serangan berbagai jenis kanker pada manusia. Seperti kanker darah, kanker hati, kanker ovarium, kanker rahim, kanker payudara, kanker kulit, dan lain sebagainya.

Wah, ternyata bekatul sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia. Kamu bisa coba mengonsumsinya secara rutin baik itu dalam bentuk suplemen atau pun olahan makanan bekatul lainnya.(ct4/rez)

Dari berbagai sumber | Foto: Ilustrasi/Pixabay

Exit mobile version