Berita

Mengenal Budaya Tradisional di Kampung Adat Miduana Cianjur yang Mampu Tingkatkan Pendidikan Karakter

Arsitektur Rumah yang Sarat Nilai Kehidupan

Arsitektur rumah di Kampung Adat Miduana juga memiliki aturan ketat yang sarat nilai pendidikan karakter.

Rumah di kampung ini tidak boleh dibangun dengan bahan permanen, hanya menggunakan kayu dan bambu dengan atap ijuk.

Selain itu, setiap rumah harus menghadap ke selatan dan tidak boleh memiliki kamar mandi di dalamnya.

“Nilai kesederhanaan dan kesamaan hak sangat terlihat dalam aturan arsitektur ini, yang mengajarkan masyarakat untuk tidak serakah dan hidup dalam kesetaraan,” ungkap penelitian tersebut.

Upacara Adat sebagai Sarana Pendidikan Sosial

Salah satu tradisi adat yang masih dijaga adalah Kuramasan, sebuah ritual pembersihan diri yang diadakan di Sungai Cipandak menjelang bulan Ramadhan.

Tradisi ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi antarwarga.

“Tradisi Kuramasan menjadi ajang bersilaturahim, berkomunikasi, serta menjalin kerja sama antara warga masyarakat setempat,” tulis para peneliti dalam jurnal tersebut.

BACA JUGA: Lokatmala Foundation Gelar Program Seni Budaya Bertajuk CIANJUR 1834

Kebiasaan Sehari-hari yang Menjaga Kelestarian Budaya

Masyarakat Kampung Adat Miduana menerapkan pola hidup yang selaras dengan alam.

Mereka mengonsumsi bahan makanan alami dari hasil pertanian dan perikanan lokal, termasuk ikan Payo yang hanya hidup di Sungai Cipandak.

“Masyarakat meyakini bahwa ikan Payo memiliki khasiat kesehatan dan menjadi bagian dari kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun,” tulis penelitian tersebut.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button