Mengenal Fenomena Aphelion, Saat Bumi Berada di Titik Terjauh Matahari

CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Fenomena antariksa Aphelion, yaitu saat Bumi tengah berada di titik terjauh dari Matahari yang terjadi tepat hari ini, Selasa (6/7/2021).

Aphelion sendiri tidak bisa dilihat secara langsung, karena bukan merupakan fenomena kenampakan obyek langit dan biasa terjadi setiap tahun.

Mengutip laman Pusat Sains Antarikasa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), puncak peristiwa ini terjadi pada pukul 05.27 Wib, 06.27 Wita, dan 07.27 Wit.

Kondisi matahari tengah berada di titik terjauh, warganet pun ramai dan menganggap sebagai penyebab suhu udara menjadi sangat lebih dingin hari ini.

“Dingin banget asliiiiiii,” cuit evitalskm.

“Dingin seperti di Bromo padahal ini di Dusun biasa, ternyata 6 Juli Bumi berada dititik terjauhnya dengan Matahari … mantabss,” tulis justdeaan.

“Pantes dingin banget,” ucap kabita.

Lapan Sebut Suhu Dingin Bukan karena Fenomena Aphelion

Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan, Emanuel Sungging menjelaskan, suhu dingin yang saat ini terjadi bukan karena fenomena Aphelion.

Fenomena Aphelion, lanjutnya, tidak berdampak langsung pada kehidupan manusia di Bumi.

“Itu hanya fenomena tahunan biasa. Artinya, sudah setengah tahun perjalanan Bumi mengitari Matahari. Kalau suhu lebih, itu karena dinamika atmosfer,” ujar Sungging, mengutip Kompas.com, Selasa (5/7/2021).

Suhu dingin yang terjadi belakangan ini merupakan hal yang biasa terjadi di musim kemarau. 

Pada siang hari, permukaan Bumi menyerap cahaya Matahari dan melepaskan panas yang diserap pada malam harinya.

Semestinya, panas yang dilepaskan pada malam hari itu akan kembali dipantulkan ke permukaan Bumi oleh awan yang ada di atmosfer.

Namun, di musim kemarau, tidak ada banyak awan yang ada di atmosfer, sehingga tidak ada panas yang kembali dipantulkan ke permukaan Bumi.

Faktor lain yang membuat suhu dingin adalah posisi Matahari yang saat ini ada di belahan Utara dan menyebabkan tekanan udara di belahan Bumi Utara lebih rendah dibanding belahan Bumi Selatan di mana Indonesia berada.

Hal ini menyebabkan udara bergerak dari Selatan menuju Utara, padahal di saat bersamaan.

Benua Australia yang ada di sisi selatan saat ini tengah ada di musim dingin, jadi tidak heran ketika angin yang bertiup melintasi wilayah Indonesia juga memiliki suhu yang dingin.

Wilayah Indonesia yang dimaksud khususnya yakni di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.(sis)

Exit mobile version