Mengenal Jubir Satgas Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal: Dilanda Stres hingga Alami Ancaman Pembunuhan
“Sukanya, saya bisa kenal dengan banyak orang dari berbagai kalangan, terutama di lingkup Pemerintahan Kabupaten Cianjur, rekan-rekan media, dan juga jajaran Forkopimda,” tuturnya kepada Cianjur Update, Minggu (10/1/2021).
Awalnya, pernah terbesit dalam pikirannya dengan mengemban tugas ini, ia bisa memiliki waktu luang yang lebih banyak bersama keluarga. Sayang seribu sayang itu hanya angan belaka.
Dalam sehari, ratusan telepon, pesan singkat, hingga chat WhatsApp berdatangan menyapa ponselnya. Tak lain dan tak bukan mengenai informasi Covid-19. Kejutan itu menghentakkan dirinya.
Namun, hal itu kini malah menjadi rutinitasnya sehari-hari. Ratusan notifikasi itu membuat lulusan Fakultas Kedokteran Jurusan Kedokteran Umum Universitas Trisakti, Jakarta 2000 silam ini mengubah pola pikir dan hidupnya.
“Kalau dalam sehari, ada ratusan telepon sama pesan di WhatsApp. Apalagi kalau sedang di rumah, pas dicek sudah banyak pesan,” ujarnya diikuti tawa khasnya.
Pekerjaan pria yang berencana melanjutkan pendidikan S2 bidang dokter spesialis kandungan ini sebagai kepala bidang pun terpaksa harus tertunda.
Stres dengan notifikasi yang semakin hari semakin membludak. Ponselnya pun bahkan sengaja selalu dalam mode senyap. Alasan jelas, agar semua tugas yang tengah dikerjakannya bisa terselesaikan satu per satu.
“Kalau saya terus terpaku ke ponsel, bisa-bisa kerjaan tidak selesai dan saya bisa stres berat,” ungkapnya.
Selain menyampaikan informasi, dirinya pun harus memberikan edukasi serta pemahaman mengenai bahaya Covid-19 dan merubah stigma masyarakat terhadap pasien yang terpapar.