Menguak Sejarah Panjang Hari Film Nasional dan 100 Tahun Usmar Ismail
![Menguak Sejarah Panjang Hari Film Nasional dan 100 Tahun Usmar Ismail](/wp-content/uploads/2021/03/images-12-1.jpeg)
CIANJURUPDATE.COM – Hari Film Nasional selalu rutin diperingati setiap 30 Maret. Ditetapkannya tanggal tersebut, lantaran menjadi hari pertama pengambilan gambar film Darah dan Doa atau Long March of Siliwangi yang disutradarai oleh H Usmar Ismail.
Usmar Ismail adalah seorang sutradara film Indonesia yang dianggap sebagai warga pribumi pelopor perfilman Indonesia. Jasanya sangat besar di bidang Perfilman membuat namanya dikenang dalam salah satu ajang penghargaan bagi insan perfilman di Indonesia: Usmar Ismail Awards.
Usmar Ismail Awards sudah dua kali diadakan, sejak 2016 lalu. Ajang ini juga dihadirkan untuk memperingati Hari Film Nasional dan menghormati bapak perfilman nasional, H Usmar Ismail.
Di tahun keduanya, ajang ini melibatkan kerja sama antara Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail dengan Trans7.
Selama hidupnya 1950-1970, H Usmar Ismail telah menghasilkan 33 karya film layar lebar dan suskes mendirikan Perfini (Pusat Perfilman Nasional Indonesia).
Sayangnya, H Usmar Ismail meninggal di usianya yang belum genap 50 tahun, karena pendarahan di otak. H Usmar Usmar wafat dalam kekecewaan yang mendalam, akibat kerja sama Perfini dengan International Film Company asal Italia saat membuat film Adventures in Bali menimbulkan masalah.
Karya Usmar Ismail yang sering disebut-sebut adalah film Tiga Dara (1956) yang pada (11/8/2016) versi restorasinya ditayangkan kembali di bioskop-bioskop Indonesia.
Tiga Dara seringkali dianggap sebagai salah satu film terbaik Usmar Ismail. Meskipun di sisi lain Usmar Ismail berkali-kali mengungkapkan ketidaksukaannya kepada filmnya tersebut.
Usmar Ismail, yang dikenal sangat idealis dalam berkarya, menganggap Tiga Dara hanyalah film yang dibuat untuk tujuan komersial.
Film Tiga Dara memang diproduksi saat Perfini yang didirikan oleh Usmar Ismail sedang mengalami kesulitan keuangan.