Berita

Menilik Asal-Usul Judul Lagu Keroncong ‘Jam Apa’

Menilik Asal-Usul Judul Lagu Keroncong ‘Jam Apa’

Keroncong, sebuah musik yang diwariskan sejak zaman kolonial Belanda masih melekat di hati masyarakat Indonesia. Nama-nama lagu keroncong sudah sangat populer di kalangan masyarakat. Salah satu di antaranya adalah ‘Jam Apa’ yang sudah tak asing lagi di telinga kita. Lagu ini menjadi populer saat era kejayaan Orkes Keroncong Tugu pada tahun 1930-an. Namun, tahukah kamu apa arti dan asal-usul dari judul lagu ‘Jam Apa’? Mari kita menilik sejarah dan fakta menarik di balik lagu ini.

Menilik Sejarah Keroncong ‘Jam Apa’

Lagu ‘Jam Apa’ dipopulerkan oleh Orkes Keroncong Tugu dengan penyanyi Kusbini pada akhir tahun 1930-an. Kebanyakan orang mungkin mengira bahwa lagu ini berasal dari Indonesia, namun kenyataannya, ia dibawa dari Singapura oleh Maryono, seorang pemusik keroncong yang bermukim di Malang. Lagu ini diciptakan oleh seorang penyair dan pencipta lagu berkebangsaan Tionghoa bernama Ong Tek Tjay.

Setelah menjadi sangat populer di Indonesia, ‘Jam Apa’ lalu diadaptasi oleh berbagai orkes keroncong di seluruh Indonesia dengan bermacam-macam lirik, mulai dari lagu cinta hingga lagu permainan. Lagu ini terus bersinar di kancah musik keroncong hingga kini.

Fakta Menarik di Balik Judul Lagu Keroncong ‘Jam Apa’

Faktanya, ‘Jam Apa’ bukanlah lagu keroncong asli. Lagu ini awalnya adalah lagu tangga yang dipopulerkan di Singapura, kala itu bernama “Di Mana Bisa” (“Dimana”). Namun, Maryono kemudian mengubah lirik lagu tersebut menjadi “Jam Apa” untuk disesuaikan dengan irama keroncong yang ia mainkan.

Selain itu, ‘Jam Apa’ juga menjadi simbol dari intensitas pergaulan dan pertemanan oleh masyarakat Indonesia pada masa lalu. Lagu ini sering diputar oleh orang-orang pada malam-malam tertentu ketika berkumpul bersama. Hal ini membuat lagu ‘Jam Apa’ menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia dan mampu bertahan selama bertahun-tahun.

Demikianlah, terungkap fakta menarik dan sejarah di balik lagu keroncong ‘Jam Apa’. Siapa sangka, lagu ini sebenarnya bukan berasal dari Indonesia, namun berhasil diadaptasi dan menjadi hits di tanah air. Kita memang harus bangga atas Warisan Budaya TIkarayang sudah menjadi bagian dari kita sampai detik ini. Lagu ini juga sudah menjadi simbol pergaulan dan cinta kasih orang-orang Indonesia pada masa lalu. Semoga kesenian keroncong terus dikenang dan terus berkembang di masa yang akan datang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button