Gaya Hidup

Menilik Sejarah Kuda Kosong Sebagai Ikon Seni dan Budaya Asli Cianjur

CIANJURUPDATE.COM – Ada yang sudah sering atau pernah dengar “kuda kosong?” Bagi warga Cianjur tentunya sudah tidak asing namun banyak yan belum tahu sejarah tradisi ini. Sebab, kuda kosong ini merupakan budaya asli yang sudah turun-temurun diwariskan dari para sesepuh Cianjur.

Bahkan hingga saat ini, kuda kosong masih sering dijadikan sebagai ikon di setiap pagelaran seni dan budaya yang tak pernah dilewatkan serta selalu ditunggu-tunggu kehadirannya oleh seluruh masyarakat Cianjur.

Pawai Kuda Kosong awalnya digelar saat Cianjur yang dipimpin oleh Bupati Pertama yaitu Raden Kanjeng Aria Wiratanudatar. Pada saat itu daerah kesundaan di bawah pimpinan Raja Mataram dan Cianjur harus menyerahkan upeti (pajak) pada Mataram.

Setelah berembuk, Dalem Cianjur akhirnya mengirimkan perwakilan yaitu Aria Natadimanggala untuk menyerahkan upeti berupa 3 butir padi, 3 butir pedes (lada), dan 3 buah cabe rawit. Setiap upeti yang diserahkan memiliki arti masing-masing dan Raja Mataram bisa memahami dan memberikan balasan berupa keris, kuda kerajaan, dan juga pohon saparantu untuk Dalem Cianjur.

Akhirnya kuda tersebut dibawa pulang ke Cianjur dengan dituntun, tidak ditunggangi karena Aria Natadimanggala begitu patuh dan sangat menghargai bahwa kuda tersebut diberikan sebagai hadiah untuk kakaknya.

Sesampainya di Cianjur, kuda tersebut diarahkan mengelilingi wilayah Cianjur dan menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Cianjur. Kuda tersebut pada saat dibawa dari Mataram ke Cianjur tidak ditunggangi, maka kuda tersebut akhirnya disebut sebagai Kuda Kosong.

1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button