Menilik Sejarah Kuda Kosong Sebagai Ikon Seni dan Budaya Asli Cianjur
![Sejarah Kuda Kosong](/wp-content/uploads/2021/01/IMG-20210116-WA0050.jpg)
Penuntun Kuda Kosong memakai baju terusan atau terkenal dengan sebutan gamis, dengan memakai luaran sepanjang baju gamis tersebut dan memakai aksesoris ikat kepala atau turban dan memakai sandal.
Ada juga prajurit yang berperan adalah prajurit pembawa upeti, pohon saparantu, dan keris. Perlengkapan yang dibawa yaitu tombak dan umbul-umbul untuk mendukung peran mereka sebagai prajurit.
Pementasan atau festival Kuda Kosong ini biasanya diadakan setahun sekali, yaitu pada acara formal kenegaraan, seperti menyambut hari jadi Cianjur, yang bertepatan dengan 17 Agustusan atau Pawai Pembangunan dan diikuti juga oleh beberapa elemen di Cianjur.
Arak-arakan atau pawai ini mengelilingi kota Cianjur, biasanya dimulai dari depan Pendopo Kabupaten Cianjur, kemudian melintasi beberapa jalan protokol, dan Kuda Kosong pun selalu menempati barisan pertama dalam parade tersebut. Tak heran jika kuda kosong pun selalu dijadikan ikon kesenian dan tontonan yang paling ditunggu masyarakat.
Karena itulah, kuda kosong pun dipilih menjadi maskot dan tugunya dibuat pada 2018 lalu yang terletak di Jalan Raya Bandung, Ciranjang.(ct7/sis)