Menuai Pahala Kebaikan Puasa dengan Penuh Keikhlasan dan Kesabaran

CIANJURUPDATE.COM, Cipanas – Menuai pahala kebaikan puasa selama bulan suci Ramadan bisa dilakukan dengan banyak cara. Di antaranya, melaksanakan berbagai ibadah dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

Menurut Ketua Brigade Ulama Muda Indonesia Kabupaten Cianjur, H Misfalah Yusuf Lc mengatakan, makna dari keikhlasan saat berpuasa adalah dengan hanya mengharap ridho Allah Swt dan bukan karena yang lain.

“Kemudian makna menuai keikhlasan dan kesabaran dari puasa adalah menerima musibah atau ujian yang menimpa kita. Saat berpuasa, kita merasa sangat lapar dan haus, namun ketika kita terima dengan ikhlas, semua dapat dilalui dengan baik,” ujarnya kepada Cianjur Update, Selasa (19/4/2021).

Selain itu, lanjutnya, untuk menambah pahala selama puasa ini, kita senantiasa harus bisa meningkatkan amalan-amalan kebaikan. Sehingga pahala puasa kita semakin bertambah dan bisa menempa diri kita menjadi pribadi yang lebih dewasa serta bijak dalam berpikir.

“Hal tersebut bisa diwujudkan dengan melaksanakan shalat sunah Tarawih, Witir, membaca Tadarus Al-Quran, memperbanyak shodaqoh, melipatgandakan dzikir, beristighfar, dan berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, untuk keutamaan salat Tarawih, sebagaimana dalam keterangan disebutkan bahwa siapa yang melaksanakan salat Tarawih di malam kedelapan, maka dia akan diberikan anugerah oleh Allah.

“Sebagaimana Allah telah menganugerahkan kepada Nabi Ibrahim AS, maka keistimewaan itu akan diberikan Allah juga kepada orang yang melaksanakan salat sunah Tarawih di malam kedelapan atau di hari ketujuh ini,” terangnya.

Sementara itu, untuk strategi Tadarus Al-Quran supaya cepat hatam, lanjutnya, ia kerap mengajak terutama dengan teman-teman di media sosial dan membuat list dari juz satu sampai juz 30. Nantinya, satu orang dibagi per juz satu dan diberi waktu satu, dua, atau tiga hari. Semua sudah bisa membaca kalau kebetulan pesertanya 30 orang berarti satu juz sehari juga bisa khatam.

Namun, sambungnya, kalau pesertanya 15 orang, berarti satu orang dua juz, jadi 12 hari atau tiga hari itu sudah khatam.

“Doa khatam Al-Quran sering saya sebar secara voice note di grup WA sejumlah komunitas. Di antaranya yang sudah berjalan itu di komunitas di KNPI, klub motor, dan komunitas pemuda lainnya,” terangnya.

Ia mengatakan, menuai pahala kebaikan selama Ramadan terlihat mudah, namun jika tidak dilakukan secara konsisten tidak akan menjadi nilai kebaikan yang abadi.

“Menuai pahala kebaikan harus dilakukan secara terus-menerus dan konsisten. Sehingga pahala sepanjang Ramadan ini bisa kita dapatkan dengan maksimal,” tandasnya.(ct6/sis)

Exit mobile version