CIANJURUPDATE.COM – Menuju Pilkada Cianjur 2024, suasana politik mulai memanas meski baru ada satu pasangan mendeklarasikan diri yang kini mencari lawan kuat.
Jalan menuju Pilkada Cianjur 2024 sudah dimulai dengan deklarasi pasangan H Herman Suherman dan H Ibang mendapat dukungan kuat dari lima partai besar, PDIP, Demokrat, PKB, PAN, dan PPP.
Dukungan ini menjadikan mereka sebagai kekuatan dominan yang harus dihadapi oleh calon-calon lainnya di Pilkada Cianjur 2024.
Namun, hingga kini belum ada pasangan lain yang maju, membuat persaingan masih terbuka lebar.
BACA JUGA: Sukeskan Pilkada 2024, KPU Kabupaten Cianjur Lantik 6.755 Pantarlih
Sementara itu, empat partai lain di Cianjur telah membentuk Koalisi Sugih Mukti, terdiri dari Golkar dengan 10 kursi, NasDem dengan 5 kursi, Gerindra dengan 8 kursi, dan PKS dengan 6 kursi.
Koalisi ini menunjukkan kekuatan politik yang cukup besar, namun masih harus menentukan calon yang akan mereka usung.
Di antara partai-partai ini, terdapat beberapa politisi yang berambisi untuk menjadi Bupati Cianjur.
Misalnya, dari Partai Golkar muncul nama Deden Nasihin, namun ketua DPC Golkar Cianjur yang juga Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana Syahruddin, juga dipastikan maju.
BACA JUGA: Deklarasi ‘Koalisi Sugih Mukti’, Empat Partai Besar Siap Menangkan Pilkada Cianjur
Dari Partai PKS, Wilman Singawinata telah memulai langkah awal dengan memunculkan poster di berbagai sudut kota Cianjur.
Sementara itu, di kubu NasDem, Dany Java Jive, mantan penyanyi era 90-an, juga disebut-sebut sebagai calon potensial.
Di Partai Gerindra, Ketua DPRD Cianjur Ganjar Ramadhan jelas memiliki ambisi dan potensi kuat untuk maju dalam Pilkada 2024.
Tantangan terbesar bagi Koalisi Sugih Mukti adalah bagaimana memenuhi keinginan para politisi senior yang ingin maju sebagai calon bupati.
BACA JUGA: Dinamika Politik Memanas, KPU Jabar Minta KPU Cianjur Mempersiapkan Pilkada 2024 dengan Matang
Setiap partai memiliki kandidat yang kuat dan ambisius, membuat proses pemilihan calon tunggal menjadi rumit.
Selain itu, muncul pula spekulasi bahwa artis nasional seperti pedangdut Lesty Kejora mungkin akan maju, memanfaatkan popularitasnya yang tinggi untuk meraih dukungan.
Menariknya, hingga kini belum ada tokoh yang menyatakan ingin maju sebagai calon bupati secara independen.
Pada periode sebelumnya, M Toha berhasil maju sebagai calon independen, namun kini pilihan tersebut tampak belum diminati.
Beberapa poster yang mengklaim sebagai calon bupati, salah satunya Abah Ruskawan, namun belum menunjukkan langkah konkret untuk maju walaupun sebagai calon independen.
Mencari lawan kuat untuk menghadapi pasangan Herman-Ibang jelas membutuhkan perhitungan dan strategi politik yang matang.
Kubu Herman-Ibang cukup cerdas dalam mempromosikan nama Ibang, yang sebelumnya mungkin tidak dikenal luas oleh masyarakat, namun kini mulai disebut-sebut di mana-mana.
Popularitas ini menjadi tantangan tersendiri bagi lawan-lawan politik mereka.
Kesimpulannya, menuju Pilkada Cianjur 2024, dinamika politik semakin menarik dengan berbagai calon potensial dari koalisi Sugih Mukti dan spekulasi calon independen serta artis nasional.
Pertarungan untuk menghadapi kekuatan Herman-Ibang akan sangat bergantung pada strategi dan perhitungan politik yang tepat dari masing-masing kubu.
Hingga kini, siapa yang akan muncul sebagai lawan kuat masih menjadi teka-teki yang menarik untuk disimak.