CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Meskipun harga minyak di pasar internasional fluktuatif, pemerintah memastikan tetap berkomitmen mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal) melalui program BBM Satu Harga. Hal tersebut merupakan program prioritas nasional untuk menyediakan BBM bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan harga yang sama.
“Tren harga minyak dunia memang mengikuti demand dan supply dan banyak faktor-faktor lainnya di luar kendali kita, Indonesia. Terkait dengan Program BBM Satu Harga, yang penting harus dipahami adalah BBM Satu Harga itu secara volume kecil sekali, amat sangat kecil. Sampai hari ini yang sudah dioperasikan 133 kecamatan yang dulu tidak ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) yang resmi. Targetnya hingga akhir tahun ini 170 SPBU,” papar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, seperti dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM, Selasa (2/4).
“Karena konsumsinya kecil sekali, jadi impactnya itu secara nasional tidak ada. Program ini akan tetap dijalankan karena pemerintah ingin ada semangat keadilan sosial. Jadi pemerintah ingin di wilayah-wilayah terpencil, terluar, dan terdalam yang sangat remote masih ada layanan BBM dengan harga yang sama,” tambah Jonan.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Satya Widya Yudha, mengatakan program tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah memberikan akses energi bagi seluruh masyarakat dengan harga terjangkau. menurutnya, program tersebut menunjukkan negara hadir bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Pengelolaan sumber daya alam di Indonesia janganlah berfikir seperti di Amerika semua market price, itu salah betul, karena kita harus mengingat pasal 33 Undang-Undang 1945 yang menunjukkan kehadiran Pemerintah untuk menyediakan BBM bagi seluruh rakyak Indonesia,” tuturnya.
Untuk diketahui, program BBM Satu Harga dilaksanakan sejak tahun 2017. Hingga 2019 direncanakan akan dibangun 170 penyalur BBM Satu Harga, di mana PT Pertamina (Persero) telah membangun 54 lokasi di tahun 2017 dan 68 lokasi di tahun 2018. Sementara PT AKR Corporindo 3 lokasi di tahun 2017 dan tahun 2018 sebanyak 6 lokasi, sehingga totalnya mencapai 131 lokasi.
Tahun ini ditargetkan 39 penyalur beroperasi oleh PT Pertamina, dimana satu Penyalur telah diresmikan pada tahun 2018, 2 lainnya telah uji operasi dan 1 penyalur oleh PT AKR Corporindo. Sampai saat ini secara keseluruhan telah beroperasi 133 penyalur BBM Satu Harga.(Rez/bbs)