Meskipun PPKM Level 4, Situasi Covid-19 di Cianjur Dinilai Membaik

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Polres Cianjur meminta para pelaku wisata dan sekolah untuk bersabar dan berbenah sebelum wisata dan pendidikan bisa dibuka kembali. Hal ini mengingat, Kabupaten Cianjur secara administratif masuk dalam PPKM Level 4.

Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan menjelaskan, pihaknya patuh terhadap intruksi atasan meskipun situasi Covid-19 di Cianjur saat ini dinilai lebih baik.

“Saya pribadi menilai Cianjur itu level 2 karena apa lihat rumah sakit sudah pada kosong sekarang. Covid-19 sekarang sudah semakin sedikit, lalu lalang mobil ambulans sudah sepi beda dengan beberapa minggu yang lalu,” kata dia kepada wartawan, Jumat (27/8/2021).

Bahkan, kata dia, di sejumlah rumah sakit ruangan pasien Covid-19 sudah disterilkan dan dicat kembali agar bisa dipakai untuk pasien umum.

“Itu indikasinya bahwa Cianjur sudah bagus,” ungkap Doni.

Akan tetapi, Doni menyebut, pada Senin (24/8/2021) Kabupaten Cianjur masuk ke dalam PPKM Level 4 akibat kesalahan informasi dan data.

“Akhirnya kita secara administrasi masuk di level 4. Tapi saya dengan Forkopimda patuh dan taat, tentunya seperti sekolah saya sudah mengeluarkan untuk sementara ditunda dulu,” ungkap dia.

Doni mempersilakan sekolah untuk bisa berbenah dulu, seperti memperbaiki infrastruktur, menggelar simulasi. Sama halnya di dunia wisata.

“Wisata saya tandatangan izin karena ada instruksi dari pak gubernur sebelum keluar level 4 ini. Nah, sekarang saya perintahkan kembali berbenah dulu,” ungkap dia.

Infrastruktur wisata, kata Doni, bisa berbenah dulu dalam hal infrastruktur. Ia berharap pekan depan bisa berjalan kembali.

“Wisata saat ini saya tutup. Antisipasi lonjakan wisatawan akan dilaksanakan penyekatan di setiap perbatasan,” tambahnya.

Tunjukan Angka yang Baik

Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana Syahrudin menyebut angka kasus Covid-19 di Cianjur masih menunjukan PPKM Level 3 meskipun saat ini PPKM Level 4 berlaku di Cianjur karena cleansing data.

Hal ini terungkap dalam rapat evaluasi mingguan bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Forkopimda Jawa Barat, dan seluruh bupati/walikota se-Jawa Barat pada Jumat (27/8/2021).

“Di antara hal yang dievaluasi untuk Cianjur adalah ada lonjakan angka pada periode 16 sampai 23 Agustus. Lonjakan tersebut dikarenakan ada cleansing data atau menurut pikobar itu rekonsiliasi data,” ungkapnya.

Sehingga, TB Mulyana menjelaskan data pada kasus minggu-minggu yang lalu itu diinput pada rentang 16-23 Agustus 2021.

“Beberapa angka yang mencolok adalah angka kematian. Pada rentang tanggal itu angka kematian di Cianjur 175 padahal angka kami riil hanya 4, sehingga 171 sisanya adalah kasus lama,” sebut dia.

Meskipun demikian, ia menyebutkan pihaknya akan tetap patuh pada Inmendagri terbaru yaitu PPKM Level 4 untuk Kabupaten Cianjur.

“Termasuk PTM saya berpendapat PTM tidak boleh dilaksanakan,” jelas dia.

Efek cleansing data Covid-19 ini diusulkan untuk disampaikan ke Pemerintah Pusat dan diperkuat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Gubernur akan menyampaikan hal ini dan mengintruksikan ke Sekda agar selalu berhati-hati dalam cleansing data,” ujarnya.

Data hasil cleansing tersebut tidak akan dihapus. Sebab, evaluasi PPKM dilaksanakan per pekan. Apabila kembali diperpanjang, akan ada data baru dengan rentang tanggal yang baru.

“Rakor barusan di tingkat kabupaten menunjukan angka yang baik, zona merah tidak ada sehingga saya berpikir Cianjur setidaknya ada di level 3,” tandasnya.(afs/rz)

Exit mobile version