Minim Loker, Juru Parkir Liar di Cianjur Berharap Pemerintah Buka Lowongan Kerja Formal

CIANJURUPDATE.COM – Minimnya lowongan kerja di Kabupaten Cianjur memaksa sebagian warga beralih ke pekerjaan informal, seperti menjadi juru parkir liar.

Dua di antaranya adalah AS (25) dan RN (27), yang sehari-hari mengatur parkir kendaraan di Jalan Siliwangi dan sebuah minimarket.

Keduanya mengaku menjadi juru parkir liar karena sulitnya mendapatkan pekerjaan formal.

AS, yang bekerja di Jalan Siliwangi, menceritakan bahwa dirinya sempat bekerja sebagai kurir sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Namun, saat itu motornya terpaksa dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan ia akhirnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

BACA JUGA: Pengangguran di Cianjur Turun, Tapi Lowongan Kerja Masih Terbatas

“Saya sudah melamar ke banyak tempat, tapi sering ditolak karena hanya lulusan SMA. Akhirnya, saya memilih jadi juru parkir liar,” ujarnya, Sabtu (1/2/2025).

Sementara itu, RN, yang beroperasi di dekat minimarket, pernah bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe. Nasibnya tak jauh berbeda setelah kafe tempatnya bekerja tutup.

“Saya sudah coba melamar kerja, tapi usia 27 tahun seperti saya sering dianggap tidak memenuhi syarat,” keluhnya.

Keduanya mengaku pendapatan sebagai juru parkir liar tidak menentu, berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp700 ribu per hari, tergantung ramai tidaknya lokasi parkir.

Meski begitu, mereka berharap pemerintah daerah dapat membuka lebih banyak lowongan kerja formal dan memberikan pelatihan keterampilan gratis.

BACA JUGA: Tekan Pengangguran Cianjur, Abdi Bangsa Institute Beri Pelatihan Keterampilan dan Salurkan Siswa ke Dunia Kerja

“Kami ingin ada kesempatan kerja yang lebih baik dan fasilitas pendidikan keahlian agar bisa memiliki masa depan yang lebih pasti,” harap AS.

“Semoga Pemkab Cianjur bisa membantu warga seperti kami yang ingin bekerja tapi terbatas oleh pendidikan dan usia,” tambah RN.

Diketahui, tingkat pengangguran di Kabupaten Cianjur terus mengalami penurunan. Namun, ketersediaan lowongan kerja masih menjadi kendala utama bagi masyarakat.

Analisis Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Cianjur, M. Dika Tama, menyampaikan bahwa tren penurunan pengangguran terlihat jelas dalam beberapa tahun terakhir.

“Dari hasil Sakernas BPS 2024, TPT Cianjur turun dari 7,71 persen pada 2023 menjadi 5,99 persen di 2024,” ungkap Dika, Rabu (22/1/2024).

BACA JUGA: Pemuda Pengangguran Rampok Ponsel dan Perkosa Ibu Muda di Sirnagalih Cianjur

Jumlah pengangguran pada 2023 tercatat sebanyak 107.215 orang. Data terbaru untuk 2024 dijadwalkan rilis pada Februari 2025.

“Data pengangguran 2023 telah terbit dengan angka 107.215 orang. Sementara itu, data 2024 akan keluar bulan depan,” tambahnya.

Meski tren pengangguran menurun, Dika mengungkapkan bahwa ketersediaan lowongan kerja di Cianjur masih sangat minim. Hal ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah.

“Cianjur masih kekurangan peluang kerja. Oleh karena itu, kami terus meningkatkan kerja sama dengan Bursa Kerja Khusus di sekolah menengah dan membangun kemitraan dengan perusahaan,” katanya.

Upaya lain yang dilakukan Disnaker adalah memberikan penyuluhan bimbingan jabatan untuk pencari kerja. Program ini bertujuan mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja dengan lebih baik.

BACA JUGA: Pengangguran Asal Cianjur Curi Rel Kereta di Sukabumi, KA Siliwangi Terancam Mogok

“Kami juga memfasilitasi pencari kerja untuk mendapatkan kesempatan bekerja ke luar negeri secara aman dan prosedural,” tutur Dika.

Dika menegaskan, selain menurunkan angka pengangguran, fokus utama adalah membuka lebih banyak lapangan kerja di daerah.

“Penurunan pengangguran penting, tapi menciptakan peluang kerja lebih banyak juga menjadi prioritas kami,” tutupnya.

Exit mobile version