CIANJURUPDATE.COM, Haurwangi – Pabrik kerupuk PD Putra Jaya yang berlokasi di Kampung Mareleng, Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur, terancam gulung tikar. Pasalnya, harga minyak goreng mahal juga langka membuat produksi terhambat.
Akibat hal ini, produksi pun terhenti dan seluruh karyawan pabrik untuk sementara terpaksa dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.
Manager Oprasional, Dede (45) menerangkan, saat harga minyak goreng curah di kisaran harga Rp9 ribu per kilogramnya, produksi kerupuk bisa mencapai 25 ribu buah atau 2 kuintal adonan per harinya.
Baca Juga: Polres Cianjur Minta Warga Laporkan Indikasi Penimbunan Minyak Goreng
“Namun, setelah kelangkaan dan harga minyak goreng curah melambung terus hingga Rp20 ribu per kilonya, banyak pabrik kerupuk yang bangkrut. Termasuk pabrik yang kami kelola, sudah lima hari berhenti produksi,” ucapnya kepada wartawan belum lama ini.
Akibatnya, sebanyak 30 orang karyawan pabrik kerupuk di Cianjur itu terpaksa berhenti bekerja. Pihak pengusaha juga turut prihatin akan hal ini karena terpaksa harus memberhentikan karyawan yang tepah bekerja selama belasan tahun.
Minyak goreng stabil, Produksi Pabrik Stabil
Pihaknya mengaku, berencana akan memulai kembali produksi seperti semula apabila harga minyak sudah stabil dan stok minyak sudah tidak langka lagi.
Melihat kondisi ini, Ia berharap Pemerintah untuk segera menstabilkan harga minyak goreng. Karena banyak para pengusaha kerupuk dan masyarakat umum yang berharap harga minyak bisa stabil.
Sementara itu, salah seorang Karyawan Pabrik Kerupuk PD Putra Jaya yang belum lama ini dirumahkan, Emon (50) merasa prihatin. Lantaran ia sudah bekerja menjadi karyawan PD Putra Jaya di Cianjur dalam kurun waktu yang cukup lama. Bahkan atasan di tempatnya bekerja sudah seperti saudara sendiri.
“Saya merasa sedih harus berhenti menjadi karyawan, karena selain sudah menjadi saudara juga kehilangan penghasilan apalagi sekarang menghadapi bulan Ramadhan dan Lebaran,” terang Emon.
Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Tempe di Cianjur Mogok Produksi
Senada, ia juga berharap pemerintah dapat memahami jeritan rakyat kecil yang terdampak kenaikan harga minyak goreng ini.
“Saya rakyat kecil yang tidak berdaya, bila seluruh harga sembako naik, akan mati kutu, ” Pungkasnya.(asi)