Miris! Warga Kurang Mampu di Sukaresmi, Tinggal di Gubuk Bekas Pos Kuburan

CIANJURUPDATE.COM, Sukaresmi – Satu keluarga di Kampung Kingkung, RT 02/RW 01 Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur harus hidup seadanya dengan menempati gubuk bekas pos kuburan. Kondisi keluarga inipun sempat viral di berbagai media sosial, usai salah seorang dermawan memberikan bantuan pada keluarga ini.

Rosidi (61) merupakan tulang punggung keluarga yang harus bekerja mencari nafkah untuk dua orang anaknya. Sang istri, 12 tahun lalu sudah meninggal dunia. Ia pun dikaruniai tiga orang anak, dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Namun anak perempuannya sudah menikah dan dibawa pergi oleh suaminya. Sementara ia bersama dua anak laki-lakinya, masih bertahan tinggal di gubuk tersebut.

Kondisi semakin memprihatinkan, karena Rosidi memiliki penyakit katarak yang membuat penglihatannya sudah sejak lama tidak bisa melihat. Meskipun demikian, ia tetap berjuang untuk bekerja semampunya demi menghasilkan uang dan cukup untuk makan sehari-hari.

“Saya sempat jualan dulu es cingcau selama 15 tahun, setelah itu saya sakit mata dan tidak bisa melihat. Ditambah saya tidak punya tempat tinggal, hingga harus tinggal di teras masjid atau di pos pinggir jalan,” ujar Rosidi saat ditemui Cianjur Today, Jumat (5/2/2021).

Rosidi bercerita, sebelum tinggal di gubuk bekas pos penjaga kuburan ini, ia sempat tinggal di salah satu pesantren di daerah Kampung Leweung Datar, Sukaresmi selama 17 bulan. Ia di sana diizinkan tinggal dengan membantu bersih-bersih pesantren dan mengikutsertakan anak paling kecil yang berusia 12 tahun belajar mengaji di pesantren tersebut.

“Saya dulu sempat di pesantren sama anak saya selama 17 bulan, lalu saya memutuskan meninggalkan pesantren dan pergi ke tempat yang tenang, hingga akhirnya tinggal di sini bersama anak-anak,” paparnya.

Pria paruh baya tersebut mengaku, selama ini ia belum mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat maupun Pemerintah Kabupaten Cianjur. Ia mengaku baru sekali mendapatkan bantuan dari pemerintah, yaitu bantuan berupa sembako.

“Sampai saat ini saya baru dapat bantuan sekali saja. Tidak tahu kenapa, tapi sampai saat ini bantuan itu tidak kunjung datang lagi,” ungkapnya.

Rosidi berharap, pemerintah desa atau pemerintah kabupaten bisa memberi perhatian kepadanya agar mendapatkan tempat yang layak.

“Saya berharap pemerintah bisa membantu saya memiliki tempat tinggal yang layak. Semoga anak laki-laki saya yang paling besar bisa segera memiliki pekerjaan dan yang kecil bisa sekolah lagi. Karena sudah lama dia putus sekolah,” tutupnya.(ct6/sis)

Exit mobile version