Musim Papajar, Usaha Perahu Bargas di Wisata Jangari Naik Sampai 40 Persen

CIANJURUPDATE.COM, Mande – Jelang bulan suci Ramadan 2021, usaha perahu bargas di Wisata Jangari Waduk Cirata Kecamatan Mande mengalami kenaikan sebesar 40 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Hal tersebut diungkapkan salah seorang sopir perahu bargas, Didin (40). Menurutnya, tahun ini pengunjung dan penumpang di Wisata Jangari mulai kembali ramai, apalagi dalam suasana papajar jelang Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi.

“Sudah tahun kedua penumpang masih belum ramai dan normal seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi allhamdulilah, untuk tahun ini ada kenaikan dibanding dengan tahun kemarin yang sangat sepi karena Covid-19. Sampai saat ini kenaikan ada sekitar 30 sampai 40 persen,” tuturnya kepada Cianjur Today, Minggu (11/4/2021).

Didin mengatakan, sejak Jumat lalu, pengunjung sudah mulai datang dan beriwisata di Waduk Jangari, baik untuk sekadar makan bersama di rumah makan ataupun menaiki perahu bargas ini. Jam operasional perahu bargas ini, lanjutnya, beroperasi setiap hari nonstop dengan maksimal penumpang 10 orang.

“Jadi untuk harga penumpang gak sama, ada yang Rp10 ribu, ada yang Rp5 ribu per orangnya. Ada juga yang naik secara rombongan, jadi harganya itu disesuaikan dengan rute mengelilingi waduk saja. Tapi kalau untuk yang mancing cukup Rp10 ribu dan waktunya juga bisa sampai malam, makanya kami biasanya narik penumpang 24 jam,” paparnya.

Perahu bargas yang tersedia di Waduk Jangari ini hampir mencapai 500 lebih dengan menggunakan bahan bakar bensin dan rata-rata sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah.

“Kalau di hitung ada 500 perahu yang beroperasi dari ujung sampai sini dan rata-rata mendapatkan subsidi dari pemerintah, termasuk bulanannya juga ada,” ungkapnya.

Penghasilan Didin sendiri, tidak bisa ditentukan jumlah nominalnya, karena penghasilannya itu sangat tergantung ada atau tidak adanya penumpang setiap hari.

“Jadi kadang-kadang ramai, turun lagi jadi gak bisa ditentukan sehari mendapatkan sekian enggak. Kalau lagi bagus minimal Rp200-300 ribu mah nyampe bisa dapat, minimnya Rp50 ribu juga bisa jadi, jadi itu mah tergantung ramai enggaknya,” jelasnya.

Di bulan Ramadan ini, Didin mengungkapkan akan tetap narik karena para pemancing tidak pernah sepi, meskipun saat puasa. Berbeda dengan penumpang yang hanya ingin berkeliling saja, saat puasa pasti akan sangat jarang.

“Kalau puasa atau apalagi libur, yang mancing mah pasti ada terus setiap hari juga. Jadi mereka keluar masuk, ada yang mau pulang ada juga yang baru berangkat,” tambahnya.

Didin berharap, selama Ramadan nanti pemasukan bagi para sopir perahu bargas akan terus ada dan penumpang akan kembali ramai, sehingga geliat ekonomi di Wisata Jangari akan kembali bangkit.

“Saya berharap pemasukan bisa ngalir terus setiap hari, jadi jangan sampai ada keluhan. Mudah-mudahan juga di tahun ini dan ke depannya Covid-19 cepat hilang dan ekonomi masyarakat bisa normal lagi,” tandasnya.(ct9/sis)

Exit mobile version