NasDem Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Etika dan Kepantasan Jadi Alasan

CIANJURUPDATE.COMWakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa, menyoroti aspek etika dan kepantasan terkait keputusan partainya yang tidak masuk ke kabinet dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Saan, NasDem menilai pentingnya menjaga etika politik sebagai alasan utama di balik keputusan ini.

“Ini hanya soal etika dan kepantasan,” kata Saan dilansir CNN, Senin (14/10/2024).

BACA JUGA: Cegah Korupsi, Prabowo Subianto Larang Menteri Mencari Keuntungan dari APBN

Saan menambahkan bahwa NasDem tidak mendukung pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024, yang menjadi salah satu alasan partai tersebut tidak mengambil peran dalam kabinet.

NasDem lebih mendorong partai-partai yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran untuk mengisi posisi kabinet.

“Pada Pilpres 2024, NasDem tidak mendukung Pak Prabowo. Maka dari itu, secara etika, NasDem memahami posisinya dan memberikan ruang kepada partai-partai koalisi pendukung Prabowo-Gibran untuk masuk ke kabinet,” ungkap Saan.

BACA JUGA: Prabowo Dikabarkan Akan Bentuk 46 Kementerian dalam Kabinetnya

Meski demikian, Saan menegaskan bahwa NasDem tetap mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran meski tidak berada di dalam kabinet.

Ia juga membantah isu bahwa NasDem menolak masuk ke kabinet karena tidak mendapatkan posisi menteri yang strategis.

“Kami mendukung penuh kebijakan dan program pemerintahan Prabowo-Gibran,” tegasnya.

BACA JUGA: Demi Program Makan Bergizi Gratis, Tim Prabowo Disinyalir Rombak Anggaran APBN 2025

Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat, juga menegaskan bahwa NasDem akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran melalui jalur parlemen.

Menurut Viktor, seluruh anggota DPR RI dari Fraksi NasDem akan mendukung setiap program yang diusung oleh pemerintah.

“Sebanyak 69 anggota DPR RI dari NasDem akan bergabung untuk mendukung pemerintahan presiden Prabowo Subianto. Kami siap membantu agar visi dan misi presiden dapat terlaksana dengan baik,” ujar Viktor.

BACA JUGA: Pemerintahan Prabowo Siapkan Rp 3.600 Triliun, Rp 1.350 Triliun untuk Bayar Utang

Pada Pilpres 2024, NasDem mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Namun, pasangan nomor urut 1 tersebut kalah dalam satu putaran, meski sempat mengajukan sengketa hasil Pilpres ke Mahkamah Konstitusi.

Exit mobile version