Gaya Hidup

Nasib Becak dan Delman di Cianjur

Tetap Eksis di Tengah Pesatnya Teknologi

“Sebenarnya sudah bosan ingin berganti pekerjaan tapi susah dapat pekerjaan sekarang ini hewan juga tidak ada yang merawat,” katanya.

Sama halnya dengan Apud (65), penarik becak asal Cianjur yang sudah bekerja sejak tahun 1970-an. Ia mengaku sulit mendapatkan penumpang di zaman sekarang.

Foto: Afsal/Cianjurtoday.com

“Sejak tahun 70 saya sudah narik becak, tapi zaman sekarang penghasilan menurun. Sehari bisa lima puluh ribu, paling besar ya enam puluh ribu,” paparnya.

Penumpang, sambung Pepen, tidak menentu. Sehari bisa empat kali narik, bahkan kurang dari itu. Ongkosnya pun hanya sepuluh ribu, meski tergantung jarak tapi jarang yang mau berpergian jauh dengan becak.

“Buat penumpang tidak tentu paling banyak sehari cuma empat kali narik, ya itu juga kalau rame. Kalau lagi sepi paling dua kali narik. Ongkos juga cuma sepuluh ribu. Emang tergantung jarak, tapi kan jarang yang minta jauh-jauh pakai becak,” tambahnya.

Pepen sudah tak bisa melakukan siasat di tengah pesatnya teknologi. Dia hanya menggunakan segenap tenaganya untuk menarik becak.

“Diterima saja lah apa yang sedang dilakoni. Mumpung masih banyak tenaga ya narik becak aja. Siasat apalagi? Mau digimana-gimana juga tetap gini. Susah. Terima saja yang ada,” pungkasnya. (CT1)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button