Nikmatnya Ngopi Santuy di Baraya Kopi Cianjur, Bikin Betah dan Pas di Kantong Milenial

Perpaduan kopi asli yang digiling secara dadakan dan dibanderol sangat terjangkau, pastinya tidak akan membuat kantong bolong.
“Di sini kita berani murah, mulai Rp5 ribu untuk kopi tubruk dan cappucino Rp10 ribu. Jadi ketika saya jual dengan harga segitu, semua masyarakat tetap bisa membelinya,” ungkapnya.
Yadi mengatakan, kopi yang ia jual bisa dibanderol murah karena ia beli langsung kopinya dari petani dan disangrai langsung memakai alat milik sendiri.
“Jadi ketika saya jual harga murah, tetap ada untung dan masyarakat pasti seneng,” paparnya.
Ia mengatakan, respon dari pembeli sangat baik dan memuaskan, hingga tidak percaya dengan harga kopi dijual di Baraya Kopi Cianjur ini sangat murah.
“Pembeli sampai bilang, anjir murah banget, jarang-jarang harga kopi di Cianjur ada yang segini. Banyak yang bilang seperti itu,” bebernya.
Selain di Warungkondang, Baraya Kopi Cianjur juga ada di Pasir Hayam Cilaku. Kebanyakan pembeli di tempat kopi ini adalah anak muda milenial hampir 80 persen.
“Anak muda atau siswa SMA bilang gak perlu lagi jauh-jauh nongkrong ke Cianjur kota atau Sukabumi, karena sekarang di Warungkondang dan Pasir Hayam ada tempat nongkrong asyik dengan harga teekangkau,” tuturnya.
Yadi berharap, semoga pandemi cepat berakhir agar penjualannya bisa maksimal dan pembeli yang ingin datang ke kedainya tidak dibatasi.
“Membuka bisnis di masa pandemi ini saya akan terus ikhtiar, karena kalau tidak bergerak sekarang mau sampai kapan bisa melewatinya. Mudah-mudahan pandemi segera selesai,” harapnya.(ct9/sis)