Nyaris tak Ada Pesanan, Inilah Cerita Petani Tanaman Hias di Cipanas Selama PPKM
![](/wp-content/uploads/2021/08/IMG-20210804-WA0081-780x470.jpg)
CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Endang Samsudin (57), petani tanaman hias di Kawasan Kebun Raya Cibodas (KRC) Desa Cimacan Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur mengalami penurunan penghasilan hingga 100 persen.
Ia mengungkapkan, pesanan tanaman hias saat ini tengah mengalami penurunan semenjak diberlakukannya PPKM Darurat maupun PPKM Level .
“Sebelum diberlakukannya PPKM, tingkat pesanan dari pedagang ataupun perorangan bisa mencapai sebanyak 10 hingga 15 orang per hari, dan untuk saat ini tidak ada sama sekali,” ujarnya pada Cianjur Update, Selasa (3/8/2021).
Selain itu, sejumlah pesanan partai besar untuk ke luar kota seperti Jakarta, Bandung dan beberapa kota lainnya di wilayah Jabodetabek menghilang. Sebab, selama PPKM ada beberapa kegiatan yang dilarang.
“Saya mendapatkan pesanan bunga dari Jakarta sebanyak 50 ribu pohon, terpaksa dihentikan karena di Jakarta tidak boleh ada kegiatan apa pun. Selain itu pesanan dari beberapa langganan pun tidak ada sama sekali. Padahal sebelumnya bisa mencapai seribuan pohon tanaman hias dari berbagai jenis,” ucapnya.
Petani tanaman hias asal Kampung Rarahan, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas ini mengatakan, tanaman hias sering dipesan para pelanggan atau untuk projek di Jakarta kebanyakan merupakan jenis tanaman Bougenvile, krisan, dan beberapa jenis lainya.
“Untuk biaya perawatan satu jenis pohon hingga siap dijual itu mencapai sekitar Rp 4 ribu hingga Rp 5 ribu. Sedangkan untuk harga jual tanaman hiasa bervariatif mulai dari Rp10 ribu hingga Rp15 ribu,” ucapnya.