Otak Brigadir J Pindah ke Perut, Terkuak Saat Autopsi

CIANJURUPDATE.COM, Jambi – Dikabarkan otak Brigadir J dalam kasus tembak menembak pindah ke perut. Hal itu terkuak setelah Kamaruddin Simanjuntak sebagai Kuasa Hukum keluarga Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brrigadir J, mengumumkan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J.

Kamaruddin mengatakan, terdapat dua perwakilan keluarga Brigadir J yang menemani dokter forensik dalam proses autopsi ulang dan visum et repertum.

Tanpa bermaksud mendahului pengumuman dokter forensik. Pihaknya membeberkan hasil autopsi menurut penglihatan kasat mata lewat perwakilan keluarga yang juga tenaga medis.

“Pertama, ketika kepalanya dibuka otaknya sudah tidak ditemukan,” kata Kamaruddin.

Kamaruddin menyebut, saat diraba dokter forensik bagian rambutnya, terdapat lobang. Usai disondek (ditusuk) lubang tersebut tembus ke mata dan hidung.

“Diduga bahwa almarhum Brigadir Yoshua ditembak dari belakang kepala sehingga jebol sampai ke hidung depan. Tembak garis lurus, karena datar dia dari lubang belakang kepala ke lobang hidung depan,” ucap dia.

Otak Brigadir J Pindah ke Perut

Berdasarkan pengamatan kedua perwakilan keluarga utu diduga berawal dari tembakan dari belakang kepala. Lalu di dalam tengkorak kepala terdapat enam retakan diduga disebabkan tembakan.

Dirinya menyebut, ketika dibuka bagian perut hingga ke kepala, ditemukan otak Brigadir J yang pindah ke bagian perut.

“Otaknya rupanya dipindah ke bagian perut,” ucap dia.

Kamaruddin menjelaskan, pihaknya menunjuk Magister Kesehatan Herlina Lubis dan salah seorang dokter Martina Aritonang guna mengamati dan menganalisis hasil Autopsi dan visum et repertum Brigadir J.

Kemudian, Kamaruddin bertemu dengan Herlina Lubis dan Martina Aritonang guna menyaksikan hasil forensik Brigadir J dan di-akta-notariskan.

Hal itu diumumkan Kamaruddin Simanjuntak melalui tayangan live streaming di You tube Hendro Firlesso pada Kamis 28 Juli 2022.

Dokter forensik dan kepolisian sudah merampungkan autopsi ulang kepada jenazah Brigadir J. Hal itu dilaksanakan guna menyelidiki kasus tembak-menembak sesama polisi yang terjadi di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo.

“Apa yang menjadi laporan dari duta atau wakil keluarga kita menjadi akte autentik dan sudah di-akta-notariskan,” ucap Kamaruddin Simanjuntak.

Ia pun menyebut, dari hasil autopsi ulang itu ditemukan pula diduga tembakan dari leher yang mengarah ke bagian bibir.

“Dari lehernya ditembakan tembus ke bibirnya. Itu tembakan kedua,” jelas dia.

“Itulah secara umum tetapi sebenarnya masih banyak lagi temuan-temuan. Tapi itu semua sudah di-aktakan-notaris,” sebut dia.

Kamaruddin Simanjuntak menilai, dalam satu sampai dua hari ini akan melaporkan temuan mereka ini ke polisi supaya tidak terjadi distorsi oleh orang lain.(afs)

Berita Terkait

Exit mobile version