CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Cianjur menyebut, anak yatim di Cianjur, baik yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19 atau bukan, sangat membutuhkan perlindungan dari semua pihak.
Pasalnya, sepanjang pandemi Covid-19 melanda Kabupaten Cianjur, tercatat sudah ada 256 kasus kematian kerena paparan virus Corona. Sejumlah kasus pun terjadi pada pasangan orang tua dan membuat anak-anak mereka menjadi yatim piatu.
“Pada prinsipnya, anak-anak yang ditinggal orang tuanya meninggal dan jadi anak yatim piatu. Baik karena Covid-19 atau bukan, maka negara wajib memberikan hak pada anak-anak tersebut,” ujar Ketua Harian P2TP2A Cianjur, Lidya Indayani Umar kepada Cianjur Update, Jumat (23/7/2021).
Dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, lanjutnya, kewajiban pertama ada di tangan keluarga inti atau orang tua kandung. Jika tidak ada, maka keluarga dari orang tua yang wajib memberikan hak anak.
Menurutnya, apabila keluarganya tidak sanggup, bisa karena alasan ekonomi atau jarak, maka anak tersebut menjadi kewajiban masyarakat dan negara.
“Ada gak tokoh masyarakat yang mengambil posisi untuk menjadi orang tua asuh. Kalau tidak ada, bisa merekomendasikan kepada lembaga yang konsen seperti Dinas Sosial, agar hak anak tersebut dapat terpenuhi,” paparnya.
Memperingati Hari Anak Nasional 2021, yang mengangkat tema ‘Anak Terlindungi Indonesia Maju’, Lidya menilai tema tersebut sangat menarik dan sesuai dengan kondisi saat ini.
“Artinya, anak yatim di Cianjur atau yang kehilangan orang tua harus tetap terlindungi haknya. Selain itu, negara turut bertanggung jawab, karena sekolah tutup selama pandemi dan anak harus tetap belajar di rumah,” jelas Lidya.
Menurutnya, dalam momentum Hati Anak Nasional ini, bagaimana orang tua dapat menciptakan suasana nyaman di dalam rumah. Sehingga anak bisa tetap terhindar dari paparan Covid-19, kekerasan, dan juga hal yang berpengaruh terhadap lingkungan sosialnya.
Lidya mengaku, saat ini P2TP2A Cianjur memang tidak memiliki program tertentu untuk mendampingi anak yatim piatu karena Covid-19. Namun, ia memiliki data sejumlah anak-anak yatim piatu yang berada di wilayah Cianjur kota.
“Data yang ada di P2TP2A Cianjur yang bisa dijangkau itu ada sekitar 200 anak yatim piatu. Tentunya itu belum mencakup semua daerah, terutama wilayah Cianjur selatan,” tandas dia.(afs/sis)