Berita

Paguyuban Gelar Pusaka dan Sanggar Panca Wargi Saputra Tetap Pertahankan Seni Budaya Warisan Leluhur

CIANJURUPDATE.COM, Sukabumi – Paguyuban Gelar Pusaka dan Sanggar Panca Wargi Saputra tetap mempertahankan seni budaya warisan leluhur di tengah zaman yang serba digital ini.

Berlokasi di Kampung Cilanglala, Desa Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, pada tahun 1960 berdiri wadah untuk Pencak Silat bernama Paguyuban Gelar Pusaka. Kemudian di Tahun 2009 terbentuk Sanggar Panca Wargi Saputra untuk tim Sisingan Reog.

Pendiri Paguyuban Gelar Pusaka, Bah Udin Haris (80) mengatakan, keluarga besarnya sejak dulu turun temurun sudah diwarisi seni budaya Sunda Sisingaan dan bela diri Pencak Silat.

“Alhamdulillah sampai saat ini manis terjaga kelestariannya,” ujar Bah Udin didampingi Ami Kakay (41) anaknya, Jumat (21/5/2021).

Ia menuturkan, pada zaman dulu leluhur keluarga besarnya sudah memiliki kecintaan terhadap perguruan atau paguyuban seni budaya bela diri. Seperti Pencak Silat dan Sisingaan atau dikenal orang terdahulu Reog Sisingaan.

“Kakek buyut mewariskan seni budaya pencak silat dan reog sisingaan. Hingga sekarang anak cucu abah yang meneruskannya,” tambahnya.

Sempat Vakum

Di tempat yang sama, Ami Kakay menjelaskan bahwa Kampung Cilanglala dulunya adalah pusat berkumpulnya para jawara Pencak Silat di Jawa Barat.

Para jawara datang untuk dijajal kemampuan yang dikuasainya. Sampailah kepada Reog Sisingaan kerap ditampilkan dalam setiap acara-acara pesta rakyat atau perayaan lainnya.

“Alhamdulillah, keluarga besar kami masih menjaga warisan leluhur Paguyuban Gelar Pusaka dan Sanggar Panca Wargi Saputra. Lengkap dengan peralatannya mulai dari perlengkapan seragam, media tandu sebagai sarana kreasi seni Sisingaan, dan alat musik ciri seni budaya Sunda,” tuturnya.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button