CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Permasalahan terhadap bantuan sosial (bansos) terus bermunculan ke permukaan dan menjadikan banyak polemik di masyarakat. Mulai dari adanya pemotongan sampai pelanggaran yang tidak sesuai dengan pedoman umum.
Hal ini menarik perhatian pakar ekonomi Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Herlan Firmansyah untuk berpendapat. Menurutnya, penyaluran bansos memang lebih baik berbentuk uang tunai dengan tiga keuntungan.
“Pertama, uang tunai akan menstimulus recovery pelaku usaha kecil di sekitar masyarakat penerima bantuan tunai, warung-warung retail akan tumbuh, dan gerakan belanja di warung tetangga bisa berjalan,” tuturnya kepada Cianjur Update, Rabu (27/1/2021).
Dengan demikian, tidak ada ketimpangan antara masyarakat yang membutuhkan bantuan dengan pelaku UMKM yang semakin terjepit ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
“Kedua, rantai pasok yang akan hidup adalah rantai pasok yang selama ini memang menjadikan rantai pasok sebagai profesi dan sumber penghidupan. Bukan rantai pasok dadakan yang bersponsor pelaku ekonomi besar atau orang-orang yang berkepentingan di luar rantai pasok sesungguhnya yang mereduksi aktivitas pelaku-pelaku di rantai pasok lama,” paparnya.
Tidak bisa dipungkiri, lanjut Herlan, bahwa tidak sedikit selama ini muncul pelaku-pelaku baru pada rantai pasok barang-barang yang menjadi komponen bantuan pemerintah.
“Terakhir, direct effect terhadap daya beli masyarakat akan lebih besar jika berupa uang tunai dibanding berupa barang. Barang direct effectnya hanya terhadap kelangsungan hidup penerima bantuan yang kadang nilainya tidak setara dengan niai nominal yang dianggarkan pemerintah,” tandasnya.(afs/sis)