Pandemi Covid-19 Bisa Bikin Suami-Istri Cekcok

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pemerintah telah memberlakukan berbagai pembatasan sampai Work From Home (WFH) bagi para karyawan atau pekerja swasta. Hal itu pun berimbas pada penghasilan para pekerja, dan bisa berimbas pula pada keharmonisan keluarga.

Ketua Harian Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur, Lidya Indayani Umar menceritakan, ada salah seorang wanita yang berkonsultasi padanya. Wanita itu bercerita tentang percekcokannya dengan sang suami akibat penghasilan suami yang berkurang.

“Ada yang konsul via telepon juga ke saya dampak ini juga dalam rumah tangga bagi perempuan. Ada cekcok dengan suaminya karena tidak ada penghasilan,” tuturnya melalui pesan singkat kepada Cianjur Update, Rabu (22/04/2020).

Namun, Lidya mengaku tidak memiliki data rinci mengenai kasus tersebut. Sebab, sang wanita yang berkonsultasi mendapatkan nomor Lidya dari orang lain yang pernah mengikuti sosialisasi yang diisi Lidya.

“Tapi kami jelaskan, situasi ini memang berpengaruh bagi semua bukan hanya pada satu keluarga tapi semua keluarga. Dan, istri juga harus dapat memahami dan dapat juga berusaha untuk mencari solusi juga agar urusan dapur tetap bisa terpenuhi,” kata dia.

Ibu Rumah Tangga Harus Punya Keterampilan

Ia pun menyarankan kepada para keluarga yang terdampak pandemi virus Corona atau Covid-19 untuk bisa berinisiatif seperti memulai usaha kecil atau pun berjualan secara online. Ia menyebut, ibu rumah tangga juga harus punya keterampilan.

“Intinya perempuan atau ibu rumah tangga juga harus mempunyai ketrampilan agar dalam situasi seperti ini jangan sampai ada korban KDRT atau anak-anak sampai gak bisa makan karena suami tidak mempunyai penghasilan atau akhirnya harus terjadi perceraian karena urusan ekonomi,” jelasnya.

Selain itu, pada masa darurat pandemi virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Cianjur, tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak (KTPA) menurun. Walaupun demikian, tetap ada korban KDRT atau KTPA namun tidak sebesar sebelumnya.

“Alhamdulillah menurun. Tetapi masih ada korbàn tapi tidak banyak, ini yangkami harapkan semoga sampai pandemi Covid-19 ini pergi juga, angka kekerasan terhadap anak dan perempuan tetap menurun. Kalau mau dibandingkan bulan kemaren tiga perkara, bln ini ada satu yang konsul.” tukasnya.(afs)

Exit mobile version