Pandemi Covid-19 Mempengaruhi Prestasi Akademik dan Nonakademik Siswa

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap prestasi siswa, baik akademik maupun nonakademik di sekolah. Pasalnya, selama pandemi Covid-19, tidak ada perlombaan yang diikuti oleh siswa di sekolah.

Kesiswaan MAN 1 Cianjur, Rahman Jaenudin mengatakan, dampak pandemi menyangkut prestasi siswa atau peserta didik sangat luar biasa.

“Karena dengan adanya pandemi Covid-19 ini even-even kegiatan itu sangat minim sekali, bahkan tidak ada. Sehingga berdampak pada prestasi yang diraih oleh peserta didik,” kata dia kepada wartawan, Senin (29/11/2021).

Pria yang akrab disapa Raja ini menjelaskan, tidak adanya acara yang diselenggarakan secara langsung mempengaruhi hal tersebut.

Adapun acara yang dilaksanakan hanya secara daring dan itu pun jumlahnya terbatas, serta sangat sulit untuk diikuti. Baik itu prestasi akademik maupun nonakademik dalam bidang ekstrakurikuler (ekskul).

“Sebelumnya even even lomba itu banyak, sehingga kami banyak mengikuti sertakan siswa pada kegiatan. Sehingga torehan prestasi sebelum 2020 baik dalam bidang akademik, di even resmi kementerian agama maupun di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik), kami selalu mengikuti,” kata Raja.

Kemudian, kata dia, dalam bidang ekstrakulikuler seperti paskibraka, pramuka, kesenian ataupun kegiatan kegiatan lain selalu diikuti. Namun, dia mengungkapkan, dengan adanya pandemi ini penyelengara kegiatan pun terbatas.

“Ada kegiatan cuman sosialisasinya itu dalam bentuk sosial media, dan itu terbatas. Kami berharap agar pandemi Covid-19 ini segera berlalu, Allah segera mengangkat virus ini, karena yang menghidupkan dan mematikan, yang mengadakan dan mentiadakan virus ini adalah Allah. Dan kami berharap di tahun 2022 nanti siswa bisa melakukan kegiatan sekolah secara normal,” harapnya.

Raja mengungkapkan, saat ini MAN 1 Cianjur sudah mendapatkan izin PTM walaupun PTM terbatas, untuk pembelajaran bisa dilakukan tatap muka terbatas.

“Baru 50 persen siswa dan waktunya terbatas. Untuk PTM tidak ada paksaan, artinya kalau siswa tidak diizinkan oleh orangtua, maka siswa tidak boleh datang ke sekolah. Artinya PTM tidak ada paksaan, justru PTM adalah pilihan. Siswa bisa memilih belajarnya PTM ataupun daring,” tutupnya.(afs/rez)

Exit mobile version