Panitia Misa Jumat Agung dan Hari Paskah Gereja Santo Petrus Cianjur Terus Tingkatkan Kewaspadaan

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Panitia perayaan Jumat Agung dan misa Paskah yang digelar Gereja Santo Petrus Cianjur sejak Kamis (1/4/2021) hingga hari ini, Jumat (2/4/2021) terus meningkatkan kewaspadaan, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Hal tersebut menyusul adanya tragedi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu lalu yang melukai banyak korban. Sejumlah tim pengaman gabungan pun terlihat sudah mulai berjaga di sekitar gereja sejak kemarin hingga tadi pagi.

Ketua panitia misa Paskah, Hendri Kusyardi (44) mengatakan, pantauan keamanan dari petugas polisi dan TNI sudah dilakukan dari sejak sebelum acara dilaksanakan, demi memastikan keamanan para jemaat.

“Sebelumnya kami sudah mengadakan rapat dan hasil rapat tersebut adalah selalu meningkatkan kewaspadaan dari berbagai kemungkinan. Karena kejadian itu bisa terjadi di mana saja. Namun hal yang penting adalah kita selalu berhati-hati dan waspada,” ujar Hendri saat ditemui Cianjur Today di Jalan Siliwangi No 66 Cianjur, Jumat (2/4/2021).

Pesan untuk umat dan masyarakat Cianjur agar tetap waspada terhadap orang asing yang belum kita kenal dan mencurigakan.

“Melihat kejadian yang di Makassar itu muncul, makanya kami di sini melakukan penjagaan yang lebih dari penjagaan yang sebelumnya,” paparnya.

Selain dari polisi dan TNI, pantauan dari petugas PLN pun sudah dilakukan di Gereja Santo Petrus Cianjur.

“Dari PLN juga sudah melakukan peninjauan untuk memastikan daya kira-kira listrik kuat atau enggaknya,” tuturnya.

Hendri mengungkapkan, acara misa dimulai sejak Kamis (1/4/2021) pukul 16.00 sampai dengan jam 18.00 Wib. Kemudian akan dilanjutkan pada Jumat (2/4/2021) yang dimulai pukul 14.00 Wib, 16.00 Wib, dan 19.00 Wib. Pada Minggunya, akan digelar kembali misa pagi pukul 07.30 Wib sampai selesai.

“Gedung hanya bisa menampung 80 orang saja dan semua jemaat akan melaksanakan misa secara bergiliran dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku secara ketat,” terangnya.

Hendri mengatakan, Paskah adalah kemenangan Yesus Kristus atas kematian, yaitu tiga hari setelah kematian Yesus Kristus di kayu salib. Dengan kata lain, kebangkitan Yesus Kristus berarti kehidupan kekal yang diberikan kepada umat manusia yang percaya.

“Tema Paskah tahun ini adalah menghemat energi. Diharapkan semua umat tidak boros terhadap energi listrik yang sudah membantu kita dalam kehidupan. Meskipun kita mampu membayar listrik, namun alangkah jauh lebih baik jika kita sama-sama menghemat energi untuk keberlangsungan keseimbangan hidup semua umat manusia saat ini dan untuk masa depan,” tandasnya.(ct9/sis)

Exit mobile version