Pantai Jayanti dan Mitos Ritual Rahasia Untuk Memperkaya Diri

KLIK CIANJUR – Pantai Jayanti menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi ketika sedang berada di wilayah Cianjur selatan. Tetapi, di balik keindahannya yang sangat menawan, pantai ini ternyata menyimpan banyak misteri dan rahasia yang masih menyisakan tanda tanya besar di kalangan masyarakat.

Berada di Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Pantai Jayanti berdampingan dengan Cagar Alam Bojonglarang dan pelabuhan nelayan. Pantai bisa dibilang masih asri, dengan ombak yang besar dan indah, tentu menambah keseruan bagi siapapun yang memandangnya. 

Pantai ini berjarak dari Kota Cianjur 139 KM, jarak yang serupa jika kita pergi ke Pantai Ujung Genteng. Sulit mencari referensi tentang sejarah di balik penamaan Jayanti dari pantai ini, tetapi ada banyak mitos yang beredar dan mengukir sisi kelam dari tempat wisata yang memanjakan mata ini.

Salah satu mitos yang paling dikenal dari Pantai Jayanti adalah ritual rahasia bagi mereka yang ingin kaya, naik pangkat, dipermudah jodohnya, atau mungkin dimudahkan push rank-nya. Menurut Majalah Mitos edisi 2010, mereka yang ingin melaksanakan ritual ini harus didampingi oleh sang kuncen pantai bernama Mbah Ana. Namun, kini Mbah Ana sudah meninggal dan tidak ada yang menggantikannya.

Ketika masa-masa ritual itu masih menjadi tren, Pantai Jayanti bukanlah tempat yang indah di mata masyarakat lokal. Tetapi, menjadi tempat yang mengerikan dan penuhi dengan hal-hal ghaib. Konon, sang kuncen ini yang bisa berkomunikasi dengan makhluk gahib yang ada di Pantai Jayanti.

Setiap tahunnya, masyarakat memberikan sesajen ke laut sebagai tanda terima kasih karena Pantai Jayanti menjadi mata pencaharian masyarakat sekitar. Sesajen tersebut ditujukan tidak lain dan tidak bukan kepada Sang Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul.

Pantai Jayanti dan Nyi Roro Kidul memiliki hubungan yang cukup erat. Konon katanya, Pantai Jayanti menjadi tempat bersemayamnya Nyi Roro Kidul untuk menyambut para pelancong yang berdatangan. 

BACA JUGA: Hujan Deras, Sejumlah Titik di Cipanas Diterjang Banjir dan Longsor

Tidak hanya itu, menurut cerita mulut kemulut yang beredar, Pantai Jayanti ini jadi tempat Prabu Siliwangi menghindari anaknya, yakni Raden Kian Santang. Sehingga, banyak yang beranggapan bahwa pantai ini menjadi bukti peninggalan Kerajaan Padjajaran. Menurut legendanya sendiri, Raden Kian Santang ini mengajak bapaknya untuk memeluk Agama Islam.  

Konon, salah satu peninggalan dari Prabu Siliwangi dan Raden Kian Santang di Pantai Jayanti adalah Batu Kukumbung. Menurut informasi yang beredar, tempat ini menjadi arena bertarung anak dan bapak tersebut, seperti yang kita lihat bagaimana Jin Kazama melawan Kazuya Mishima dalam game Tekken.

Nah, apa hubungannya Pantai Jayanti, Kerajaan Padjajaran, Prabu SIliwangi, Raden Kian Santang dengan Nyi Roro Kidul? Merle Calvin Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern (2017), menulis nama asli dari Nyi Roro Kidul, yaitu Dewi Retno Suwodo. Dalam buku itu pun, disebutkan bahwa Nyi Roro Kidul merupakan putri Raja Padjajaran.

Meskipun, referensi ini dianggap kuat, tetapi masih banyak versi lain dari Nyi Roro Kidul. Namun, dengan referensi di atas, tentu Nyi Roro Kidul memiliki hubungan yang cukup erat dengan Pantai Jayanti, sehingga tentu masyarakat lokal di sana percaya bahwa kehadiran Sang Ratu Pantai Selatan membawa keberkahan sehingga harus dilaksanakan ritual khusus.

Selain itu, konon Pantai Jayanti selalu memakan korban akibat tenggelam.Setiap tahunnya, selalu saja ada korban yang tenggelam di pantai ini. Sebagian orang menghubungkan hal ini ke dalam mitos-mitos di atas, tetapi ada juga yang beranggapan bahwa hal ini dikarenakan ombak pantai yang sangat besar dan kuat. 

Di balik kengerian dan misterinya, Pantai Jayanti tetap menjadi destinasi wisata yang mampu memanjakan mata. Dengan segala keasrian alam yang belum banyak tersentuh tangan manusia, membawa pantai ini ke posisi tertentu di hati wisatawan. Jika penasaran, coba datang ke sini, tapi jangan coba ritualnya.

Penulis: Afsal Muhammad

Exit mobile version