Pariwisata Jawa Barat Melonjak, Tapi di Cianjur Malah Minus, Kok Bisa?

CIANJURUPDATE.COMPariwisata di Jawa Barat mencatat lonjakan signifikan sepanjang tahun 2024. Namun, di tengah tren positif ini, Kabupaten Cianjur justru mengalami penurunan jumlah wisatawan.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat yang dirilis pada Senin (3/2/2025), wisatawan nusantara (wisnus) yang berkunjung ke Cianjur sepanjang Januari-Desember 2024 hanya mencapai 3.316.449 orang, turun 11,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 3.763.152 kunjungan.

Di tengah pesatnya pertumbuhan pariwisata Jawa Barat, Cianjur justru mengalami penurunan wisatawan.

Sepanjang 2024, jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah ini berkurang lebih dari 446 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski belum ada keterangan resmi mengenai penyebabnya, beberapa faktor seperti infrastruktur, promosi wisata, hingga daya tarik destinasi bisa menjadi alasan turunnya angka kunjungan.

BACA JUGA: Asep Suherman Soroti Pengembangan Desa Wisata di Jabar: Potensinya Perlu Terus Digali

Lonjakan Wisata di Jawa Barat

Secara keseluruhan, pariwisata di Jawa Barat mengalami pertumbuhan positif. Sepanjang Januari-Desember 2024, tercatat 167,40 juta perjalanan wisatawan nusantara, meningkat 7,15 persen dibandingkan tahun 2023.

Peningkatan ini didorong oleh libur Natal dan Tahun Baru 2024 yang bertepatan dengan liburan panjang sekolah.

“Jumlah kunjungan kumulatif pada periode Januari hingga Desember 2024 merupakan capaian tertinggi sejak tahun 2019,” ungkap Kepala BPS Jawa Barat, Darwis Sitorus dilansir jabarprov.go.id, Selasa (4/1/2025).

Momentum liburan akhir tahun semakin memperkuat tren positif ini. Pada Desember 2024, jumlah perjalanan wisatawan nusantara ke Jawa Barat mencapai 17,34 juta, meningkat 26,98 persen dibandingkan November 2024 yang mencatat 13,66 juta perjalanan.

Jika dibandingkan dengan Desember 2023, terjadi kenaikan 1,39 persen.

Menurut Darwis Sitorus, data perjalanan wisatawan nusantara diperoleh melalui Mobile Positioning Data (MPD) yang disesuaikan dengan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Wisnus didefinisikan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan lintas kabupaten/kota dalam negeri dengan tujuan rekreasi, tanpa rutinitas harian seperti bekerja atau bersekolah, serta menetap di lokasi tujuan minimal enam jam namun tidak lebih dari 12 bulan.

BACA JUGA: Anggota DPRD Jabar Asep Suherman Tekankan Peran Aktif Masyarakat Tingkatkan Potensi Desa Wisata

Wisatawan Mancanegara dan Hunian Hotel

Sementara itu, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk melalui Bandara Internasional Kertajati pada Desember 2024 tercatat sebanyak 337 kunjungan, mengalami penurunan 54,15 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Wisatawan asal Singapura mendominasi dengan kontribusi 47,77 persen, diikuti oleh wisatawan dari Malaysia sebesar 6,23 persen. Sepanjang tahun 2024, total kunjungan wisman ke Jawa Barat mencapai 10.309 kunjungan.

Kenaikan jumlah wisatawan juga berimbas pada Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Jawa Barat. Pada Desember 2024, TPK hotel mencapai 47,87 persen, naik 5,15 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

Rata-rata lama menginap tamu di hotel berbintang mencapai 1,39 malam, sementara hotel non-bintang mencatat angka 1,08 malam.

Wisatawan asing tercatat menginap lebih lama dengan rata-rata 2,90 malam, sedangkan wisatawan domestik menginap sekitar 1,29 malam.

Dengan tren positif ini, sektor pariwisata Jawa Barat diharapkan terus berkembang dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah.

Pemerintah daerah pun optimistis bahwa potensi wisata yang dimiliki Jawa Barat akan semakin menarik minat wisatawan di masa mendatang.

Exit mobile version